SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA—Untuk yang kedua kalinya, Festival  Seni Keagamaan Hindu kedua Tingkat Nasional kembali dihelat. Festival yang berlangsung dari 25-28 September ini akan melibatkan perwakilan dari 16 provinsi di Indonesia. Jumlah ini meningkat dibanding dua tahun lalu yang hanya berjumlah 10 provinsi.

Panitia peringatan Ida Bagus Wika Khrisna menjelaskan festival dihadirkan untuk menginisiasi kesenian yang dimiliki umat Hindu. “Ritual keagamaan yang dilakukan umat Hindu sarat unsur seni yang kuat. Oleh karena itu sangat menarik untuk diangkat menjadi festival. Hal ini juga dilakukan  untuk melestarikan nilai keagamaan,” katanya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Festival ini, lanjutnya akan dihadiri perwakilan dari 16 provinsi di Indonesia seperti Sumatera Selatan, Provinsi Bangka Belitung, Jawa Tengah, Sulawesi Tengah, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan Provinsi Bali.  Para perwakilan itu, kata dia, akan mengikuti berbagai perlombaan seni keagaam Hindu. Adapun lomba tersebut antara lain musik tradisi (tabuh lalambatan/instrumental), tari ritual (tari rejang atau tari baris), musik vokal instrumental (gegitaan), tari kreasi keagamaan dan tari topeng Sidakarya dan sejenisya.

Festival yang dibuka langsung Menteri Agama Surya Darma Ali ini pada hari pertama atau tepatnya pada 25 September akan dimeriahkan dengan kirab atau parade nusantara bertajuk Bhineka Tunggal Ika. Kirab ini akan menampilkan pertunjukan seni keagamaan Hindu dari berbagai wilayah Indonesia.  Kirab juga mengakomodir seni dan budaya agama lain seperti Islam, Kristen, Katolik, dan Konghucu.  Peserta kirab akan berjalan dari taman parkir Abu Bakar Ali menuju Malioboro dan berakhir di Pura  Pakualaman.

“Untuk Jogja sendiri peserta kirab diperkirakan ada sekitar 800 orang. Sedangkan 16 kontingen lain tercatat ada 750 orang. Total peserta kirab sekitar 1.500 orang,” terangnya.

Menurut Ida Bagus, kirab diharapkan bisa merangsang semengat kebersamaan di antara pemeluk agama. Di sampung berbagai lomba keagamaan, festival ini juga akan diisi sarasehan dan hiburan bertajuk Pesta Rakyat yang diselenggarakan di Monumen Serangan Umum 1 Maret Jogja.

Dalam kegiatan ini akan ditampilkan potensi seni dan kreativitas generasi muda, mahasiswa, seniman Jogja dan seniman perwakilan kontingen.  “Acara ini bertujuan memberikan hiburan kepada masyarakat,” tegasnya. Selanjutnya Sarasehan akan dilaksanakan di Gedung Institut Seni Indonesia (ISI) Jogja dan membahas isu tentang perkembangan seni dan budaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya