SOLOPOS.COM - Pengunjung berfoto selfie dengan instalasi payung di kompleks Taman Balekambang, Solo, Selasa (20/9/2016). Instalasi payung sudah menjadi daya tarik bagi pengunjung untuk berfoto meskipun acara Festival Payung Nusantara 2016 baru akan dimulai pada Jumat (23/9/2016). (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Festival Payung Indonesia, Pemkot menyiapkan 6 kantong parkir untuk pengunjung di Balekambang.

Solopos.com, SOLO–Sebanyak lima kantong parkir untuk mobil dan satu kantong parkir untuk sepeda motor disiapkan untuk mengantisipasi membeludaknya pengunjung Festival Payung Indonesia 2016 yang digelar di Taman Balekambang, Jumat-Minggu (23-25/9/2016).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Lokasi parkir yang disiapkan untuk kendaraan roda dua berada di kantong parkir halaman perkantoran di utara jalan masuk Balekambang. Sedangkan parkir untuk kendaraan roda empat diarahkan ke Kantor Dishubkominfo Solo, Stadion Manahan (kecuali Minggu 25 September), pelataran Kolam Renang Tirtomoyo Manahan, Kampus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Olahraga Kesehatan dan Rekreasi UNS Solo, serta Pasar Burung dan Ikan Hias Depok.

Kasi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Dishubkominfo Solo, Ari Wibowo, menjelaskan tingginya animo masyarakat menyaksikan Festival Payung Indonesia dua tahun terakhir membuat lalu lintas sekitar Taman Balekambang macet parah.

“Tahun lalu pengunjung sampai membeludak dan kendaraan di persimpangan Balekambang-Depok sampai tidak bisa bergerak karena banyaknya pengunjung. Parkir juga sempat meluber sampai Jl. RM. Said. Tahun ini kami siapkan rekayasa lalu lintasnya,” tuturnya saat ditemui Solopos.com di Terminal Tirtonadi, Jumat (23/9/2016).

Lebih lanjut Ari mengutarakan selain penataan parkir bagi pengunjung, pihaknya juga menetapkan kebijakan selama festival berlangsung, jalan menuju Taman Balekambang hingga pintu masuk ruang publik setempat steril dari parkir. Sedangkan Jl. RM Said mulai perempatan Gondang Manahan sampai Balekambang situasional akan ditetapkan searah.

“Dari evaluasi penyelenggaraan beberapa acara yang melibatkan massa cukup besar di Taman Balekambang, salah satu penyebabnya parkir pengunjung di akses masuk taman cukup mengganggu. Parkir kendaraan hanya untuk sepeda motor di perkantoran sisi utara jalan depan Resto Balekambang,” terangnya.

Terkait penyediaan parkir mobil yang berlokasi cukup jauh dari tempat penyelenggaraan Festival Payung Indonesia, Ari mengatakan pihaknya telah berkomunikasi dengan pengelola acara untuk menyediakan angkutan pengumpan berupa becak hias di sekitar Manahan. “Pengelola kami minta menyediakan angkutan pengumpan untuk mengangkut pengunjung,” bebernya.

Ari berpesan agar penyelenggaraan semua kegiatan di Taman Balekambang yang melibatkan ribuan massa agar berkoordinasi dengan Dishubkominfo Solo.

“Selama ini ada kemacetan di lapangan karena ada penyelenggara tidak berkoordinasi dengan kami. Harusnya kalau melibatkan ribuan orang berkoordinasi untuk penataan parkir dan lalu lintas,” pesannya.

Ketua Penyelenggara Festival Payung Indonesia, Heru Prasetya, menyatakan setiap tahun pengunjung acaranya selalu meningkat. Jika pada tahun pertama penyelenggaraan, festivalnya dikunjungi 30.000 orang selama tiga hari, tahun lalu jumlah pengunjung selama tiga hari mencapai 40.000 orang. “Kami prediksi animo masyarakat tahun ini masih tinggi,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya