SOLOPOS.COM - Model berpose memperagakan payung antik yang akan dipamerkan dalam Festival Payung Indonesia pada sesi pemotretan di Balekambang Resto, Solo, Kamis (27/11/2014). Festival Payung Indonesia akan menampilkan aneka kreasi seni payung nusantara dan akan berlangsung di Taman Balekambang mulai tanggal 28 hingga 30 November 2014. (Reza Fitriyanto/JIBI/Solopos)

Festival Payung Indonesia 2015 akan digelar di Taman Balekambang, Solo.

Solopos.com, SOLO — Puluhan orang berlalu lalang di Taman Balekambang, Kamis (10/9/2015) siang. Mereka membawa seratusan payung dengan berbagai bahan dan motif. Ada yang berupa payung lukis dengan bahan kertas, payung bertuliskan huruf China dengan gambar bonsai, payung rajut dari benang wool, dan kerangka payung dari bilah bambu yang dicat warna warni.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sejumlah payung berukuran besar mulai diameter satu meter dipajang di tempat beratap salah satunya di depan Gedung Ketoprak. Sementara, puluhan payung berukuran kecil dengan diameter 40 sentimeter dipasang oleh sejumlah pekerja menggunakan tangga di atas jalan tanah yang biasa dilalui pengunjung Taman Balekambang.

Ekspedisi Mudik 2024

Payung-payung itu dipasang mengitari panggung pertunjukan yang dibuat di dekat kolam kecil di sisi timur ruang terbuka Taman Balekambang atau biasa disebut Kolam Partini.

Suasana itu membuat Taman Balekambang menjadi negeri payung yang memberikan nuansa berbeda bagi pengunjung. Berbagai persiapan itu untuk menyambut acara Festival Payung Indonesia (FPI) 2015 yang akan digelar Jumat-Minggu (11-13/9/2015) mulai pagi hingga malam hari. Acara kali kedua ini bertema Umbrella Reborn atau payung yang lahir kembali dalam kebaruan artistik visual.

Menurut Ketua Panitia, Heru Mataya, festival payung ini lebih meriah dibanding tahun lalu karena mengundang perajin payung dari Tiongkok, Jepang, dan Thailand. Selain memamerkan berbagai jenis payung yang dibuat, mereka akan memberikan pelatihan kepada para pengunjung Taman Balekambang.

Tak hanya itu, Heru menyatakan juga ada pertunjukan seni yang ditonjolkan berupa Solo Dance Festival. Sajian itu adalah pertunjukan tari kontemporer yang menggunakan payung. Ada 10 koreografer ternama dari Indonesia dan luar negeri yang akan pentas.

Mereka adalah Alfiyanto (ISI Bandung), Iin Ainar Lawide (Palu), Miray Kawashima (Jepang), Harhy Syahmita (ISI Padang Panjang), Anny Meilia Shofa (Malang), dan Bambang Mbesur (Solo). Juga Ferry Alberto Lesar (IKJ Jakarta), Ni Putu Eka Laksmi Dewi (ISI Denpasar Bali), Jasmine Okubo (Jepang), dan Iwan Dadijono (ISI Jogja).

“Selain itu, juga ada pertunjukan tari dari tujuh sanggar di Solo, workshop, diskusi, peragaan busana, dan karnaval dengan tema payung,” katanya saat ditemui Solopos.com seusai jumpa pers di Resto Ikan Balekambang, Kamis.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Solo, Eny Tyasni Suzana, menambahkan kegiatan itu diharapkan mendorong perajin payung di Indonesia dalam membuat kreasi baru. Ia tidak ingin payung hanya sebagai alat untuk melindungi diri dari hujan dan panas, tetapi bisa dimanfaatkan untuk properti seni pertunjukan, hiasan di dalam rumah, dan dunia fotografi.

“Tahun lalu, kami hanya mengundang perajin payung dari delapan kota di Indonesia. Tapi, tahun ini kami ingin memperluas jaringan dengan mengundang tiga negara tetangga yang memiliki kerajinan payung. Kami berharap para perajin Indonesia dan luar negeri bisa saling bertukar ilmu dalam inovasi pembuatan payung dan seni pertunjukan,” katanya saat jumpa wartawan.

Ia pun berharap acara yang diklaim menjadi satu-satunya di Indonesia itu bisa menarik wisatawan untuk datang ke Solo dan nantinya bisa menjadi ikon pariwisata. Puncak acara sekaligus penutupan akan dimeriahkan dengan Karnaval Payung dengan rute dari Stadion Manahan ke Taman Balekambang, Minggu (13/9/2015) mulai pukul 15.00 WIB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya