SOLOPOS.COM - Jogja Ora Didol, bagian dari Festival Mencari Hariyadi. (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Harianjogja.com, JOGJA-Wakil Walikota Jogja, Imam Priyono membantah pihaknya telah melakukan intimidasi terhadap seniman street art saat menggambar mural bertajuk Jogja Ora Didol. Mural itu bagian dari Festival Mencari Hariyadi.

“Kami tidak melakukan intimidasi atau ancaman apapun. Kami [Pemerintah Kota Jogja] tidak punya kekuatan untuk melakukan hal-hal seperti itu,” kata Wakil Wali Kota Jogja, Imam Priyono, Rabu (9/10).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Imam, Dinas Ketertiban (Dintib) Kota Jogja memang menangkap dua orang pemuda karena melakukan vandalisme, namun keduanya hanya memperoleh pembinaan dan langsung dilepaskan kembali.

“Pemerintah tidak melakukan penahanan karena kedua pemuda yang melakukan vandalisme masih di bawah umur yaitu berusia 14 dan 17 tahun,” katanya.

Ia mengatakan keduanya masih muda dan salah satunya putus SMP. “Rasanya tidak tepat kalau keduanya disebut aktivis,” katanya.

Pemerintah Kota Jogja, akan terus membuka diri untuk melakukan komunikasi dengan berbagai pihak dan pemerintah akan menerima masukan dari masyarakat.

“Pemerintah hanya bertujuan untuk menyejahterakan masyarakatnya. Kami membuka diri untuk menerima kritik membangun. Pemerintah dan masyarakat bersama-sama membangun Kota Jogja,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya