SOLOPOS.COM - Pengunjung melihat pameran Festival Lokananta 2013, Jumat (30/11/2012). (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)

Pengunjung melihat pameran Festival Lokananta 2013, Jumat (30/11/2012). (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)

Ruang-ruang kecil yang dulunya sempat dijadikan sebagai tempat produksi rekaman Lokananta itu awalnya  mangkrak dan diijadikan sebagai gudang. Bahkan ruangan itu sempat dijadikan tempat persinggahan sementara puluhan karung beras. Pengelola Lokananta sengaja menyewakannya sebagai gudang beras agar menambah pemasukan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun, Jumat (30/11/2012) sore, itu suasana berubah. Ruangan yang pernah menjadi sejarah keberhasilan para musisi besar di Indonesia dalam proses rekaman itu berubah menjadi pusat edukasi musik sementara. suasana diskusi terlihat jelas dari keramaian yang terdengar keras dari luar ruangan. Sejumlah film-film dokumenter diputar lalu didiskusikan bersama. Foto-foto tentang aktivitas di dunia permusikan juga terpampang jelas di salah satu ruangan yang juga pernah dijadikan sebagai tempat produksi rekaman Lokananta itu.

Sementara, di luar ruangan, deru musik lintas genre yang dimainkan para kaum muda terdengar jelas. Yah, Lokananta seakan mulai hidup kembali dari tidur panjangnya selama ini dengan sejumlah aktivitas dalam acara bertajuk Festival Lokananta hari itu.

Para pemuda yang sebelumnya telah mengukuhkan diri sebagai Sahabat Lokananta seolah menunjukkan komitmen mereka. Meramaikan kembali studio musik yang mulai tak berpenghuni itu.

“Kami sengaja membuka ruang-ruang kosong yang mangkrak untruk ruang diskusi, seminggu sebelum acara ini kami kerja bakti bersihkan ruangan bekas gudang itu,” ucap salah satu panitia, Adia, Jumat.

Kepedulian terhadap Lokananta terus bergulir, salah satu Sahabat Lokananta asal Jakarta yang enggan disebutkan namanya malam itu sengaja datang untuk ikut menyemarakkan acara-acara dalam Festival Lokananta. Selanjutnya ia akan membuat sebuah film dokumenter terkait Lokananta untuk mempublikasikan studio recording yang nasibnya mulai nahas itu.

Perhatian atas keberadaan Lokananta juga datang dari kalangan akademik. Malam itu, sejumlah mahasiswa dan dosen dari Udinus Semarang datang membawa sebuah misi penyelamatan Lokananta dengan memamerkan rekaman gamelan-gamelan Lokananta yang sudah mereka produksi dalam bentuk elektronik dan di publikasikan internet.

“Awalnya tujuannya melestarikan gamelan. Sekarang mulaipeduli Lokananta,” ucap Sunardi, Dosen Udinus Semarang.
Meski semangat pemuda sudah terlalu menggebu untuk mengumpulkan kekuatan guna menyelamatkan Lokananta. Namun para pengurus mengaku keputusan akhir tetnatng nasib Lokananta tetap berada di tangan pemerintah. Para pemuda itu hanya sedikit menyentil orang-orang luar untuk mengenal kembali Lokananta bukan melakukan perubahan seutuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya