SOLOPOS.COM - Pengunjung mengamati komik yang dipamerkan dalam Festival Komik Nasional (FKN) di Jogja National Museum (JNM), Minggu (17/9/2017). (Yohana Fitri Lestari/Harian Jogja)

Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta menggelar Festival Komik Nasional (FKN) di Jogja National Museum (JNM) pada Sabtu (16/9/2017) hingga Selasa (19/9/2017)

Harianjogja.com, JOGJA – Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta menggelar Festival Komik Nasional (FKN) di Jogja National Museum (JNM) pada Sabtu (16/9/2017) hingga Selasa (19/9/2017).

Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik

Acara ini sebagai bentuk apresiasi karya mahasiswa di bidang Desain Komunikasi Visual (DKV) dan penghargaan bagi komikus Indonesia.

Ketua FKN 2017, Terra Bajraghosa mengungkapkan mata kuliah komik sudah masuk dalam materi di DKV ISI sejak 20 tahun lalu. Sampai saat ini, tidak banyak sekolah yang memiliki mata pelajaran itu.

“Jadi ya sedikit membanggakan. Tapi ini kita adakan untuk pamer karya mahasiswa juga mengajak mahasiswa untuk jadi profesional di bidang komik,” katanya, saat ditemui Harianjogja.com, Minggu (17/9/2017), di lokasi kegiatan FKN.

Konsep acara yang diusung dalam festival ini adalah pameran, bazaar, pemberian penghargaan, sarasehan, workshop dan sesi diskusi. Pengunjung dapat menikmati beragam karya mahasiswa dan dapat pula membeli komik karya komikus ternama Indonesia seperti Sweta Kartika.

Sweta Kartika adalah komikus yang sedang naik daun. Tahun 2010 akhir Sweta Kartika mengikuti perlombaan yang diadakan Penerbit Koloni Gramedia dengan tema Kompilasi Koloni Jagoan. Ia lolos dalam perlombaan tersebut dan memutuskan untuk berhenti bekerja dan meneruskan karya menjadi komikus.

Pada perlombaan tersebut karya komik Sweta Kartika terbit pertama kali pada tahun 2011 dan ia mulai masuk dunia industri, hingga saat ini.

Dalam acara sarasehan komik dengan tema “Kontribusi Kampus dalam Industri Komik”, Sweta Kartika menyampaikan peran kampus dalam industri perkomikan sebagai pencetak komikus atau sebagai pelestari konten.

Pria kelahiran Kebumen 14 April 1986 yang menekuni komik sejak kecil ini selalu memperhatikan perkembangan komik.

“Perkembangan komik saat ini sedang bagus-bagusnya ya, medianya makin banyak. Ada komik cetak, web komik, webtoon, komik indie juga makin banyak. Kalo dari komikusnya juga makin banyak,” kata Sweta.

Seiring berkembangnya teknologi yang mampu menerbitkan komik versi digital, komik versi cetak dikhawatirkan tergeser eksistensinya. Namun menurutnya, hal tersebut menjadi pilihan tersendiri bagi penikmat komik.

Bahkan sekarang komik telah dikolaborasi, ketika webtoon selesai atau tamat kemudian akan dibuat versi cetak. Dengan demikian digital dan cetak mampu saling melengkapi. Ia menambahkan pula komik cetak akan tetap ada karena evaluasi akan lebih mudah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya