SOLOPOS.COM - Berbagai jenis jamu tradisional dipamerkan dalam Festival Jamu dan Kuliner di halaman The Park Mall, Solo Baru, Sukoharjo, Jumat (11/11/2016). Festival tersebut diikuti produsen jamu se-Jawa Tengah dan berlangsung hingga Minggu (13/11/2016). SUnaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos).

Festival Jamu 2016 diadakan di The Park Mall Solo Baru.

Solopos.com, SUKOHARJO — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng mendorong kabupaten/kota untuk mengembangkan desa wisata jamu sebagai daya tarik wisatawan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jateng, Trenggono, mengungkapkan Festival Jamu kali kelima diadakan untuk melestarikan warisan budaya ini diikuti 35 kabupaten/kota, perusahaan jamu, Koperasi Jamu Indonesia (Kojai) dan pelaku usaha lainnya yang menempati 60 stan.

Acara yang digelar di halaman parkir The Park Mall ini diharapkan semakin mengenalkan jamu kepada generasi muda.

“Jamu merupakan budaya yang telah diwariskan secara turun temurun yang harus dikembangkan untuk menjaring wisatawan. Oleh karena itu, diharapkan masing-masing daerah bisa membentuk desa wisata jamu dengan potensi lokal yang dimiliki,” ungkap Trenggono di lokasi pameran, Jumat (11/11/2016).

Dia mengungkapkan pelaku usaha akan diajak ke Nguter, Sukoharjo untuk melihat proses pembuatan jamu yang diharapkan mampu membantu pengembangan usaha melalui suntikan modal maupun kerja sama pemasaran.

Trenggono mengatakan pelaku UKM jamu tidak perlu melakukan modernisasi alat tapi cukup dengan menggunakan alat yang selama ini dimiliki. Sebab, segala sesuatu yang kuno atau unik akan menarik minat wisatawan.

“Peralatan tidak harus baru tapi yang jelas lokasi bersih, nyaman, dan rapi. Memasak menggunakan tungku itu sangat bagus karena unik dan biasanya diminati,” kata dia.

Trenggono mengungkapkan saat ini sudah ada desa wisata jamu di Kabupaten Semarang dan Kota Semarang yang sudah masuk dalam paket wisata.

Diakuinya pengembangan desa wisata jamu sampai saat ini masih bekerja sama dengan Gabungan Pengusaha (GP) Jamu Indonesia.

Direktur Eksekutif GP Jamu Indonesia, Stefanus Handoyo Saputro, mengungkapkan beberapa perusahaan jamu berencana membentuk desa wisata jamu di Boyolali, Karanganyar, dan Wonogiri.

Menurut dia, pengembangan jamu di Jateng sangat potensial karena kebanyakan pabrik jamu ada di Jawa bagian tengah ini.

Sementara itu, selama acara berlangsung ada berbagai kegiatan di antaranya pengobatan gratis dan pembuatan jamu tradisional yang berlangsung selama tiga hari.

Sementara itu, fashion show jamu gendong diadakan pada pada Jumat malam. Pada Sabtu ini, panitia telah menyiapkan kegiatan berupa city tour ke sentra jamu Nguter, Sukoharjo, membagikan cabuk rambak secara gratis mulai pukul 10.00 WIB, dan tarian dari Pemalang.

Hari terakhir, Minggu (13/11/2016), akan dimeriahkan Reog Ponorogo serta talkshow jamu dan kuliner.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya