SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Penyelenggaraan Festival Gethek di wilayah Sungai Bengawan Solo terancam terhambat menyusul debit air sungai yang terus menyusut.

Pemkot belum membuat opsi alternatif jika hingga hari H atau 10 November pasokan air belum juga meningkat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Solo, Widdi Srihanto, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Rabu (16/10/2013), mengatakan perhelatan Festival Gethek sangat bergantung pada aliran Sungai Bengawan Solo.

Berdasarkan pantauannya bersama panitia, kedalaman air di beberapa titik sungai saat ini hanya mencapai 60 sentimeter. Padahal, kedalaman ideal sungai untuk dilalui gethek sekitar 1 meter.

“Ini karena musim kemarau berkepanjangan. Sekarang kami hanya bisa mempersiapkan semampunya. Kalaupun gagal, itu lebih karena force majeure,” ucap Widdi.

Pihaknya mengaku telah menyurati Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) untuk mengatur pasokan air lewat sistem buka tutup. Namun, ia mengakui upaya itu belum direspons. Saat ini Widdi memilih menyiapkan konsep acara meski keberlangsungan festival masih menggantung.

“Bikin gethek tak bisa sehari dua hari, butuh hampir sebulan,” ucapnya.

Widdi mengklaim Festival Gethek tahun ini akan berbeda dibanding dua perhelatan sebelumnya. Selain memamerkan gethek tradisional, pihaknya akan menghadirkan gethek kreasi yang menggandeng Solo Batik Carnival (SBC), Red Batik, sanggar seni dan stakeholder pariwisata lain.

“Gethek kreasinya ada 15, yang tradisional lima. Gethek ini nantinya juga dilengkapi berbagai musik seperti jimbe, hadrah hingga jaz,” urai dia.

Tahun ini, pihaknya juga menghadirkan unsur edukasi lewat pembagian selebaran tentang sejarah Bengawan Solo dan manfaat sungai. Untuk rute festival, Widdi menunjuk Ngepung hingga Taman Ronggowarsito melalui Kampung Sewu. Rute sepanjang 4 kilometer ini akan dimeriahkan Kirab Apem Sewu.

Sementara itu, Wali Kota, F.X. Hadi Rudyatmo, mewanti-wanti Disbudpar agar merencanakan Festival Gethek dengan matang. Rudy sedikit khawatir event bakal gagal lantaran dihelat di musim kemarau.
“Harusnya acara seperti ini diambil saat musim hujan. Kalau lihat kondisi sekarang kelihatannya enggak mungkin,” ujarnya.

Rudy mendorong Disbudpar segera menginformasikan kepastian acara jika kondisi terus memburuk jelang hari-H. Dirinya tak ingin kejadian event molor atau tak sesuai konsep menular di Festival Gethek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya