SOLOPOS.COM - (Istimewa)

(Istimewa)

Tak sekadar mengadakan pemutaran dan edukasi film, Festival Film Solo (FFS) 2013 mengapresiasi kreativitas para senias lewat program pendanaan film pendek.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Program yang kali pertama diadakan ini mengundang para sineas muda untuk mengajukan rancangan film pendek mereka ke FFS. Film pendek yang lolos seleksi bakal mendapatkan dana produksi maksimal Rp4 juta dan diputar dalam FFS 2014 mendatang.

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut Direktur FFS 2013, Ricas CWU, biaya yang digunakan untuk pendanaan film pendek 2013 ini didapatkan dari hasil penjualan DVD film pendek 2012. Ditambah uang royalti pemilik film dalam DVD tersebut. Jumlah dana yang disiapkan untuk program baru ini senilai Rp7,5 juta.

“Sedikit memang tapi kalau ukuran film pendek, ini bisa untuk membuat beberapa film. Biaya maksimal Rp4 juta, tapi nanti bisa kurang, disesuaikan dengan materi filmnya,” ucap Ricas saat berbincang dengan Solopos.com di Taman Budaya Surakarta (TBS), Selasa (5/3/2013).

Saat ditanya mengenai berapa film yang bakal dibiayai FFS, Ricas, mengatakan bisa lebih dari dua film atau bahkan tak ada yang dibiayai, tergantung hasil penjurian. Pasalnya, ia mengaku tak ingin main-main dengan program pendanaan film ini.  Penerima dana harus benar-benar film yang memiliki materi dan output yang jelas. Hal itu bakal dinilai saat tahap presentasi atau pitching forum bersama tiga juri yaitu Ajish Dibyo B W, Purba Negara dan Shalahuddin Siregar.

Pendaftaran

Ricas menambahkan sineas yang ingin mendaftarkan diri dalam program pendanaan harus memiliki konsep yang jelas. Minimal skenario film sudah rampung dengan durasi maksimal 30 menit. Sama halnya dengan film kategori Ladrang Award dan Gayaman Award, pendaftaran ditutup 15 Maret 2013.

“Saat ini kalau untuk kategori pendanaan belum ada yang mendaftar. Nanti kalau enggak ada yang mendaftar atau tidak ada yang memenuhi kualifikasi ya dananya untuk tahun depan,” urai Ricas.

Sementara untuk kategori  Ladrang Award dan Gayaman Award, menurut Ricas sudah ada sekitar 50 pendaftar, sebanyak 20 film pendek sudah dikirim ke pihak panitia. Untuk mensosialisasikan FFS, terutama kategori film anak, pihak panitia bakal melakukan gerilya film ke sekolah SMP dan SMA di Solo. Gerilya film pendek itu dimulai, Minggu (10/3/2013) di SMPN 4 Solo. Selain nonton bareng (nonbar) film pendek, gerilya FFS itu juga diisi dengan workshop film pendek.

“Ini hanya  kami lakukan di empat sekolah yang dekat dengan venue FFS. Selain promosi sekaligus mengenalkan film pendek kepada generasi muda,” tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya