SOLOPOS.COM - Pengguna jalan melintas di depan mural Festival Fim Solo (FFS) 2013 di Jalan Wora-wari, Solo, Minggu (14/4/2013 ). FFS 2013 akan berlangsung di Teater Besar ISI Solo pada Rabu hingga Minggu (1-5/5/2013). (Maulana Surya/JIBI/SOLOPOS)


Pengguna jalan melintas di depan mural Festival Fim Solo (FFS) 2013 di Jalan Wora-wari, Solo, Minggu (14/4/2013 ). FFS 2013 akan berlangsung di Teater Besar ISI Solo pada Rabu hingga Minggu (1-5/5/2013). (Maulana Surya/JIBI/SOLOPOS)

Banyak cara yang bisa dilakukan sejumlah orang untuk mempromosikan event mereka. Mulai dari promosi lewat radio, pemasangan iklan di media massa, pemasangan banner dan leaflet hingga menyebar flyer.  Termasuk dengan promosi lewat media jalanan berupa mural di tembok-tembok kota.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seperti yang dilakukan pihak panitia Festival Film Solo (FFS) 2013. Mereka menggunakan tembok-tembok Kota Solo sebagai media eksplorasi seni dan promosi.

Ekspedisi Mudik 2024

Beberapa titik yang dipilih sebagai tempat promosi di antaranya daerah Jalan Wora Wari, Kelurahan Punggawan, Banjarsari Solo, kawasan dekat Masjid Solikhin, Laweyan, sekitar SMA Warga, dan belakang Solo Grand Mall (SGM).

Direktur FFS 2013, Ricas CWU, mengatakan mural FFS itu dilakukan spontan oleh komunitas street art dan komunitas mural di Solo. Menurutnya hal itu dilakukan sebagai wujud apresiasi mereka terhadap FFS.

“Ini respon mereka terhadap FFS 2013. Merupakan kerja kolektif kami dengan komunitas seni di Solo. Bisa dikatakan juga sebagai media promosi,” ucapnya saat dihubungi Solopos.com, Minggu (14/4/2013).

Respon visual FFS melalui mural di tembok Kota Solo ini menurut Ricas baru kali pertama dilakukan. Ia berharap dengan adanya respon visual tersebut, FFS semakin diterima masyarakat termasuk para komunitas seni di kota ini.  Mural di masing-masing tembok Kota Solo, memiliki tema yang berbeda. Namun semua mural tersebut selalu disisipi ajakan menyaksikan FFS yang digelar di Teater Besar Institut Seni Indonesia (ISI) Solo, 1-5 Mei 2013.

Seperti mural yang dilakukan oleh Komunitas Perupa Kepatihan (Koper-K) Solo di Jalan wora Wari, Kelurahan Punggawan, Banjarsari Solo. Mereka membuat gambaran dengan tema Mei Ke Solo yang didominasi warna merah.  Mural Mei Ke Solo itu menggunakan objek berupa kuda berponi dan puluhan kardus bekas.

Salah satu anggota Koper-K, Wahyu, mengatakan karya mereka itu menggambarkan tentang Solo yang bakal menjadi magnet pada Mei mendatang. Sejumlah orang bakal berduyun-duyun datang ke Solo untuk mengikuti kompetisi FFS atau sekadar menyaksikan film yang bakal diputar.

“Ini sebagai gambaran kalau Solo benar-benar menjadi magnet pada Mei mendatang,” ucapnya saat ditemui Solopos.com di markas Koper-K, Kepatihan Kulon, Jebres, Solo,  kemarin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya