SLEMAN—Kesenian tradisional Jaranan yang mulai jarang dimainkan anak-anak kecil kembali dipertontonkan dalam Festival Dolanan Tradisonal Anak 2012. Pementasan ini menjadi salah satu rangkaian Pelangi Budaya Bumi Merapi di UII, Minggu (21/10/2012).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Dalam ajang tersebut, sebanyak 17 SD dari 17 kecamatan di Sleman berlomba menampilkan modifikasi dolanan tradisional anak sebagai bentuk mempertahankan budaya bangsa.
Salah satunya, cerita yang dibawakan SD Sumberagung, Moyudan ini dimainkan sebagian murid kelas V dan VI dengan atribut kuda lumping dan gamelan. Dikisahkan, tiga anak laki-laki sedang bermain bersama dengan teman-teman perempuan sebayanya.
Para anak laki-laki menari dengan menunggangi kuda lumping, sementara anak perempuan menabuh gamelan. Alunan gending mengiringi tarian. Kemudian, mereka yang menunggangi jaranan, tiba-tiba terjatuh dan pingsan. Para perempuan mendatangi dan menanyakan apa yang terjadi dengan mereka.
Sri Suyatmi, guru kesenian sekolah setempat, mengatakan, pihaknya sengaja memilih permainan jaranan karena paling mudah, sederhana dilakukan, dan mulai jarang terlihat dimainkan.
“Sesuai tujuan kegiatan ini, kami ingin anak-anak tidak lupa dengan permainan tradisional,” tuturnya saat ditemui usai pementasan.