SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/dok)

Festival budaya permainan tradisional digelar di Magelang.

Kanalsemarang.com, MAGELANG-Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemerintah Kabupaten Magelang menggelar Festival Permainan Tradisional dengan diikuti kontingen anak-anak dari setiap kecamatan di daerah itu, guna melestarikan warisan budaya bangsa dalam bentuk dolanan anak tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kegiatan tersebut berlangsung di Lapangan Menoreh Kecamatan Salaman di Magelang, Sabtu (3/10/2015), di tengah keramaian Pameran “Semarak Gemilang 2015” yang menghadirkan berbagai produk para pelaku usaha menengah, kecil, dan mikro di kabupaten setempat, selama 2-4 Oktober 2015.

Kepala Bidang Kesenian dan Nilai-Nilai Tradisi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magelang Achmad Husein menjelaskan tentang pentingnya upaya-upaya menghidupkan kembali berbagai bentuk permainan tradisional yang pada masa lalu dilakukan oleh anak-anak.

“Banyak dolanan anak pada masa lalu yang sudah tidak dilakukan lagi saat ini, karena lebih banyak anak-anak bermain gawai, internet, ‘Play Station’ dan ‘Game Internet’. Padahal permainan tradisional itu kaya terhadap nilai-nilai karakter bangsa,” katanya.

Ia menyebut permainan tradisional secara substansial mengandung nilai-nilai moral, kognitif, afektif, sosial, ekologi, dan spiritual.

Berbagai nilai karakter bangsa tersebut, katanya, penting ditanamkan kepada anak-anak sebagai bagian dari usaha memperkuat pilar ketahanan nasional.

Mereka yang masuk dalam kelompok penyaji permainan tradisional itu, kalangan anak usia sekolah dasar. Sebelumnya mereka telah menjalani seleksi hingga tingkat kecamatan masing-masing.

Setiap kelompok anak menyajikan permainan tradisional dengan iringan tabuhan alat-alat musik tradisional, sedangkan setiap anak mengenakan pakaian tradisional, terutama bernuansa Jawa dalam kegiatan tersebut.

Berbagai permainan tradisional yang mereka sajikan dalam festival tersebut, antara lain bernama Jamuran, Cublak-Cublak Suweng, Ancak-Ancak Alis, Soyang, Lepetan, Ni Thowong, Koko-Koko, Gatheng, Dakon, Lompat Tali, dan Egrang.

Berbagai tembang berbahasa Jawa yang mengiringi penampilan mereka, antara lain berjudul Kupu Kuwi, Jago Kate, Paman Dhoplang, Buto Galak, dan Bocah Dolanan.

Ia menjelaskan dewan juri memberikan penilaian terhadap setiap kontingen, antara lain menyangkut kreativitas garapan, penghayatan terhadap isi permainan, kekompakan, dan tata rias.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya