SOLOPOS.COM - Wakil Ketua DPR yang juga Crazy Rich Priok, Ahmad Sahroni di podcast Dedy corbuzier. (Youtube Deddy Corbuzier

Solopos.com, JAKARTA — Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni yang juga dikenal sebagai Crazy Rich Priok mengaku berteman baik dengan Ferdy Sambo, tersangka pembunuh Brigadir Nofriansyah Yosua (Brigadir J).

Sahroni menyebut Ferdy Sambo dulu perwira Polri yang santun dan lemah lembut. Namun, menurutnya, sifat Ferdy Sambo berubah setelah pangkatnya jenderal bintang satu.

Promosi Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online

“Saya berteman baik dengan dia sejak masih kompol (komisaris polisi/perwira menengah). Dia dulu baik, kalem, diem, penurut, tidak arogan. Tapi berubah setelah bintang satu,” ujar Sahroni dalam perbincangan di podcast Youtube Deddy Corbuzier, seperti dikutip Solopos.com, Senin (5/9/2022).

Sahroni menambahkan, meskipun tidak cukup sering bertemu dirinya mengenal dekat Ferdy Sambo yang kala itu bertugas di Polda Metro Jaya.

Baca Juga: Kesaksian Pembantu Ferdy Sambo: Brigadir J Mengendap-Endap dan Putri Menangis

Pertemuan terakhir dirinya dengan Sambo adalah ketika perwira Polri tersebut berpangkat jenderal bintang satu.

“Makanya ada foto saya yang sekarang beredar bareng sama dia. Itu ketika bareng-bareng dengan kawan saat ada suatu acara,” katanya.

Meskipun mengaku berkawan baik, Sahroni sepakat Ferdy Sambo dihukum maksimal yakni hukuman mati.

Baca Juga: Polisi akan Proses Dugaan Pelecehan Seksual Putri di Magelang jika Ada Bukti

“Benar dia adalah kawan saya. Foto itu buktinya, tapi saat ini dia harus mempertanggungjawabkan perbuatan sadisnya,” katanya.

Pelecehan Seksual

Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, Komjen Pol Agus Andrianto, mengatakan dugaan pelecehan seksual yang dialami Putri Candrawathi di Magelang dapat diproses kembali apabila didukung alat bukti.

Sejauh ini yang muncul baru pengakuan Putri sebagai korban yang didukung dengan kesaksian dua pembantunya, Kuat Ma’ruf dan Susi.

Kesaksian dari dua pembantu Ferdy Sambo itu yakni mereka melihat Brgadir J mengendap-endap dan Putri Candrawathi menangis di kamar.

Baca Juga: Dituding Bungkam Soal Ferdy Sambo, DPR: Kami Bekerja dalam Keheningan

“Sepanjang didukung dengan alat bukti ya kami proses. Sayangnya mereka tidak melaporkan kejadian tersebut kepada kepolisian (Polres), sehingga ada olah TKP dan pengambilan bukti-bukti terkait kejadian tersebut,” ujar Kabareskrim kepada wartawan di Jakarta, Senin (5/9/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya