SOLOPOS.COM - Warga menangkap ikan saat terjadi pladu (ikan mabuk) di Bengawan Solo, Kelurahan Sewu, Kecamatan Jebres, Solo, Jumat (2/6/2023). Ikan mabuk pada kondisi tinggi muka air rendah dan ada limbah mengalir bersama arus sungai. (Istimewa/S.M. Budi Utomo)

Solopos.com, SOLO–Sekitar 60 warga sampai 70 warga Kelurahan Sewu, Kecamatan Jebres, Solo, dan warga Desa Gadingan, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo panen ikan di Bengawan Solo ketika terjadi pladu (ikan mabuk), Jumat (2/6/2023).

Koordinator Forum Jogo Kali Bengawan (Jokalibe) S.M. Budi Utomo menjelaskan terjadi pladu pada kondisi Bengawan Solo mulai pekat sekitar pukul 09.15 WIB. Pladu sudah kali kedua terjadi pada kemarau ini yakni Minggu (28/5/2023) pagi dan Jumat ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Naluri warga setempat ketika ada tanda-tanda pladu, mereka turun mencari ikan. Ada sekitar 60 sampai 70 orang dari sisi timur dan barat sungai yang mencari ikan,” kata dia kepada Solopos.com.

Budi menjelaskan pladu alami terjadi ketika air sungai terkena sinar matahari berbulan-bulan lalu terjadi hujan membuat ikan mabuk dan berenang pelan ke permukaan. Namun pladu yang terjadi kali ini bukan pladu alami, namun pladu karena pencemaran limbah.

“Pada pekan lalu terjadi juga air berwarna cokelat tua, cenderung hitam, membuat ikan menjadi kodal istilahnya atau kayak mabuk,” ujar dia.

Menurut dia, biasanya pladu berlangsung sekitar dua jam. Setiap warga bisa mendapatkan 20-an ekor ikan pada Minggu dan tujuh sampai 10 ekor ikan pada Jumat. Jenis ikan meliputi bader, jendil, dan nila.

“Lumayan termasuk ikan-ikan besar. Ada ikan kecil dan ikan besar yang tertangkap,” ujarnya.

Menurut dia, peristiwa pladu kerap terjadi pada musim kemarau ketika tinggi muka air Bengawan Solo rendah dan ada pembuangan limbah dari hulu, antara lain limbah tekstil, limbah alkohol, dan limbah rumah tangga. Dampak limbah tidak terasa signifikan waktu musim penghujan. “Musim kemarau sangat terasa sekali perbedaan air sungainya,” ungkap dia.

Adapun warga yang mencari ikan pada fenomena pladu dari berbagai kalangan usia dari anak-anak sampai dewasa. Mereka mencari ikan dengan menggunakan serokan ikan. Sejumlah warga memasak ikan di bantaran sungai begitu selesai mencari ikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya