SOLOPOS.COM - Warga mencari ikan saat musim pladu (ikan mabuk) di aliran sungai Brantas, Desa Mutih, Kediri, Jawa Timur, Selasa (7/3/2023). Musim pladu terjadi akibat dibukanya Waduk Lodoyo Blitar yang menyebabkan ikan-ikan mabuk karena terbawa arus deras. ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/YU

Solopos.com, SOLO — Fenomena pladu (ikan mabuk) akibat pencemaran limbah di Bengawan Solo pada musim kemarau berpotensi mengganggu operasional instalasi pengolahan air (IPA) Semanggi milik Perumda Air Minum Toya Wening (PDAM) Solo.

Petugas operasional intake IPA Semanggi, Purnomo, menjelaskan pladu yang terjadi kali kedua ini belum mengganggu operasional IPA Semanggi, masing-masing Minggu (27/5/2023) dan Jumat (2/6/2023) pagi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Belum berdampak namun lambat laun akan berdampak. Setiap tahun ada kejadian [operasional IPA Semanggi dimatikan karena air baku tercemar limbah]. Saya sampaikan ke Perumda ini harus diantisipasi karena kemarau cenderung panjang, pembuangan limbah pasti terus terjadi,” kata dia, Sabtu (3/6/2023).

Purnomo menjelaskan PDAM Solo memiliki dua IPA, masing-masing IPA Semanggi dan IPA Jebres. IPA Semanggi untuk mencukupi kebutuhan pelanggan PDAM Solo di sejumlah wilayah, antara lain Kecamatan Pasar Kliwon.

Dia menjelaskan Bengawan Solo berasal dari dari Kali Samin dan Kali Premulung. Kali Premulung mengalir dari barat. Lokasi tempuran serta IPA Semanggi secara berurutan dari arah hulu adalah tempuran Kali Samin di sisi timur Bengawan, IPA Semanggi di barat, dan tempuran Sungai Premulung di barat.

Menurut dia, limbah etanol mengalir dari Kali Samin menuju Bengawan Solo. Limbah biasanya dibuang ke sungai waktu malam dan sampai Sungai Bengawan Solo waktu pagi. “Dibuang itu kelihatan pekat, biasanya pagi agak siang lalu pudar, turun ke bawah terus [mengikuti arus air],” jelasnya.

Menurut dia, apabila ditemukan limbah yang pekat maka akan melaporkan kejadian kepada sejumlah instansi terkait. Masalah itu sudah terjadi berulang ketika musim kemarau. “Ketika TMA Bengawan turun terus, dipastikan itu airnya semakin pekat, tekanan air dari Wonogiri kalah dengan limbah yang dibuang,” ujarnya.

Dia mengatakan area yang paling terdampak limbah dari Jembatan Mojo ke utara atau hilir. Biasanya warga yang mencari ikan mabuk akibat pencemaran limbah di Kelurahan Sewu, Kecamatan Jebres, Solo, dan warga Desa Gadingan, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo.

Koordinator Forum Jogo Kali Bengawan (Jokalibe), S.M. Budi Utomo, mengatakan peristiwa pladu kerap terjadi pada musim kemarau ketika TMA Bengawan Solo rendah pada musim kemarau dan ada pembuangan limbah dari hulu, antara lain limbah tekstil, limbah alkohol, dan limbah rumah tangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya