SOLOPOS.COM - Bayi (nationalgeographic.co.id)

Fenomena pembuangan bayi yang terjadi di teras warga Tasikmadu, Karanganyar, Selasa (13/1/2015), menarik sejumlah pihak untuk angkat bicara.

Solopos.com, SOLO – Anak adalah anugerah Tuhan yang harus dijaga. Maka, ketika ditemukan bayi yang dibuang, dikhawatirkan fenomena tersebut lambat laun menjadi sebuah kewajaran, apabila hukum sosial tidak ditegakkan. Begitu pula, peran media dan keluarga sangat penting dalam hal ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebagaimana disiarkan Obrolan Soloraya, Solopos Fm, Kamis (15/1/2015), fenomena pembuangan bayi dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya karena faktor ekonomi atau ketidaksiapan pasangan menjadi orang tua. Sehubungan dengan itu, komunikasi keluarga dan pengaruh media sangat berperan.

Direktur Kepedulian untuk Anak (Kakak) Solo, Soim Sahriyati, menyatakan komunikasi paling awal dibangun dalam keluarga. Sehingga, kebebasan mengungkapkan pendapat di keluarga sangat diperlukan.

Terkait dengan media sosial, Soim berpendapat, orang tua bertanggung jawab untuk memberi pengarahan. Berikut pernyataannya.

“Karena sekarang banyak anak-anak yang berkenalan dari Facebook (FB). Padahal di FB, foto atau umur bisa dipalsukan. Mengaku masih muda ternyata sudah berumur. Itulah yang harus diwacanakan pada anak-anak,” ujar Soim.

Soim melanjutkan penjelasan, bahwa keluarga memiliki peran penting di sini, karena anak membutuhkan ruang untuk tempat mencurahkan hati atau biasa disebut curahan hati (curhat) saat mereka menghadapi masalah.

Tidak jarang, anak justru merasa tidak dapat mengungkapkan isi hatinya dengan bebas saat di keluarga, akhirnya mereka melampiaskan di media sosial.

Kedekatan anak dengan teman maya, seharusnya diantisipasi, karena bisa saja tanpa sepengetahuan orang lain, anak mengatur pertemuan dengan orang asing yang tidak bertanggung jawab.

Koordinator Humas Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Solo, Haryadi Nurwanto, berpendapat keluarga harus tetap meluangkan waktu untuk anak.

Sangat penting mendengarkan isi hati atau isi pikiran anak. Haryadi mengibaratkan, orang tua jangan sekadar memasang tubuh, tapi benar-benar menyimak apa yang disampaikan anak.

Haryadi juga menegaskan agar orang tua mendengarkan apa yang tidak tampak. Artinya, akan lebih baik, apabila orang tua tanggap saat anak terlihat memiliki masalah, tapi tidak mengatakan apapun.

Orang tua disarankan memiliki model pendekatan dengan anak yang tidak terkesan memojokkan saat mereka bermasalah.

Bagi Haryadi sendiri, media sosial sebenarnya memiliki peran penting untuk mengasah rasa sosial dan menumbuhkan rasa percaya diri anak.

Namun, di lain sisi, media sosial juga menjadi sarang empuk bagi para penjahat untuk menarik mangsa, usia anak-anak atau remaja. Sehingga, kasus pelecehan seksual berkembang sangat cepat.

Senada dengan Soim, Haryadi menambahkan, orang tua juga harus meningkatkan komunikasi. Ia menyarankan, agar orang tua menanggapi masalah anak dengan wajar dan tenang.

Ini akan menghindarkan anak dari rasa cemas saat bercerita kepada orang tua.

Ketika orang tua menyampaikan masukan bersifat nasihat, akan lebih baik apabila disampaikan melalui obrolan atau diskusi ringan. Melalui diskusi ringan tersebut, orang tua mengarahkan anak untuk membuat kesimpulan sendiri, mana yang baik dan mana yang tidak baik.

Menurut Haryadi, ketika anak salah bukan berarti mereka senang dengan hal itu, tapi karena anak tidak tahu. Di sinilah peran orang tua sangat dibutuhkan sebagai figur pemberi contoh.

Haryadi memberi catatan, ketika anak bermasalah, maka orang tua pun harus ikut berkonsultasi. Menurutnya, masalah anak adalah refleksi atau cerminan dari hubungan anak dengan orang tua.

Jika anak bermasalah, mungkin saja dipengaruhi pola asuh orang tua sendiri, sehingga kesalahan tidak sepenuhnya ada pada anak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya