SOLOPOS.COM - Dr. Fidiansjah di ILC, Selasa, 16 Februari 2016. (Istimewa)

Fenomena LGBT dibahas seorang psikiater Dr. Fidiansjah.

Solopos.com, SOLO – Isu lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) sedang marak dibahas. Berbagai pendapat dari para ahli terus bermunculan. Seperti argumentasi psikiatris, Dr. Fidiansjah, dalam sebuah acara talkshow di televisi swasta.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebagian masyarakat juga menyuarakan, LGBT bukan sebuah penyakit. Namun, pendapat ini dipatahkan seorang psikiater Dr. Fidiansyah yang justru menyatakan kaum ini termasuk gangguan jiwa.

Dr. Fidiansjah dalam diskusi di Indonesia Lawyer Club yang ditayangkan TV One, Selasa (16/2/2016), membedah fenomena LGBT yang terjadi di kalangan masyarakat. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa ini menyebut homoseksual dan transgender adalah penyakit kejiwaan.

Fidiansyah mengatakan, dalam sebuah buku Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ) halaman 228 disebutkan homoseksual dan biseksual termasuk dalam gangguan psikologis dan perilaku yang berhubungan dengan perkembangan dan orientasi seksual. Parahnya, LGBT menurutnya dapat menular.

Hal ini dapat diketahui berdasarkan teori perilaku. “Seseorang akan mengikuti suatu pola dan akan menjadi karakter lalu menjadi kepribadian, akhirnya jadi kebiasaan,” katanya. “Menularnya dari perilaku dan pembiasaan,” tutupnya.

Dokter lulusan Universitas Indonesia (UI) ini lantas membeberkan empat pendekatan untuk mengobati LGBT.

“Kalau ada aspek organda biologi, kita berikan obat. Kalau ada aspek psikologi kita ubah perilakunya. Kalau ada cara berpikir yang keliru kita ubah kognitifnya. Kalau ada perubahan lingkungan yang berpengaruh kita ubah modifikasi perilaku daripada sosial lingkugannya. Kalau ada pemahaman yang keliru dari spiritualitasnya, kita kembalikan kepada agamanya,” ungkapnya.

Dr. Fidiansjah menambahkan keempat pendekatan ini harus dilakukan secara holistik. “Jadi empat hal ini harus holistik secara keseluruhan,” bebernya.

Holistik dikenal dalam dunia medis. Dalam Kamus Kesehatan, seperti dikutip Solopos.com, Kamis (18/2/2016), terapi holistik berarti salah satu dari beberapa istilah yang digunakan untuk merujuk pada banyak metode pengobatan atau penyeimbangan kembali fisik, mental, emosional atau spiritual yang tidak biasanya ditawarkan secara universal atau diatur oleh otoritas medis konvensional.

Kata “holistik” mengandung gagasan bahwa semua aspek diri manusia adalah saling terkait. Artinya, filosofi dasar dari pengobatan holistik melibatkan pendekatan untuk menyeimbangkan pikiran, tubuh, dan ruh.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya