SOLOPOS.COM - Ilustrasi melihat media sosial. (freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Fenomena fear of missing out (FOMO) tengah menghinggapi generasi muda di Indonesia. Karena itu kalangan disarankan mengurangi akses ke media sosial untuk mencegah hal itu.

“Harus mengurangi akses terhadap media sosial agar tidak kecanduan,” ujar Dosen Komunikasi Politeknik Negeri Samarinda Almasari Aksenta dikutip dari Antara pada Minggu (27/11/2022).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hal itu disampaikannya dalam webinar bertema Fenomena Fear of Missing Out (FOMO) di Tengah Generasi Muda, di Pontianak, Kalimantan Barat, yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.

Almasari menjelaskan bahwa fenomena FOMO yang menghinggapi generasi muda di Indonesia adalah perasaan cemas, gelisah, dan takut kehilangan momen berharga yang dimiliki teman atau kelompok, sementara dia tidak terlibat di dalamnya.

Baca Juga: Tips Mendidik Anak agar Tidak Menjadi Pelaku Perundungan

Beberapa gejala FOMO adalah sulit lepas dari ketergantungan pada media sosial, selalu mengikuti tren, memaksa membeli barang tertentu agar tidak dianggap ketinggalan zaman, dan ingin mendapat pengakuan di media sosial.  Dia menyebut bahwa gejala FOMO banyak menghinggapi generasi Z (generasi yang lahir antara tahun 1995 sampai 2012).

“Gejala FOMO ini merupakan salah satu wujud dari kecemasan yang ditandai dengan adanya keinginan untuk selalu mengetahui apa yang orang lain lakukan, terutama di media sosial,” kata dia.

Untuk mengurangi gejala FOMO, lanjut Almasari, bisa dilakukan dengan beberapa cara, seperti menghapus beberapa aplikasi yang tidak penting pada gawai.

Baca Juga: Viral Oreo Blackpink di Indomaret, Segini Harganya

Kemudian matikan gawai saat melakukan aktivitas dan jauhkan gawai dari tempat pribadi. Menurut dia, perlu pembatasan penggunaan gawai secara disiplin dan tepat waktu, dan bila perlu gunakan alarm sebagai pengingat.

“Semua dibutuhkan kesadaran diri yang disertai dengan komitmen tinggi,” tuturnya.

Sementara itu, Rektor Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater Wartawan Surabaya (Stikosa-AWS) Meithiana Indrasari menilai fenomena FOMO di Indonesia salah satunya datang dari banjirnya arus informasi akibat pesatnya penggunaan Internet termasuk dari media sosial.

Aplikasi percakapan dan media sosial yang praktis dan cepat membuat seseorang bisa terhubung dengan orang lain tanpa harus bertatap muka. Banjirnya informasi dan ragam kemudahan komunikasi di media sosial turut berdampak negatif bagi seseorang.

Baca Juga: Video Penganiayaan Pria di Sarkem Jogja Viral, Polisi Tangkap 7 Pelaku

“Salah satunya adalah selaku takut ketinggalan momen apabila tidak terekam dan terganggu dengan pencapaian orang lain,” kata dia.

Seperti yang dilansir VeryWellMind, perasaan FOMO ini dapat terjadi pada semua gender dan umur. Seseorang yang mengalami FOMO memiliki tingkat kepuasan hidup yang lebih rendah karena terus membandingkan hidupnya dengan orang lain. Kemudian timbul pertanyaan apakah kita termasuk yang mengalami perasaan FOMO?

Berikut ini gejala-gejala berikut yang mungkin muncul:

1. Selalu mengecek gadget. Kebiasaan memegang gadget seakan sudah tidak bisa dihilangkan. Seseorang yang mengalami FOMO akan selalu mengecek ponsel tepat ketika bangun tidur bahkan sebelum tidur seakan tidak mau ketinggalan berita apapun.

2. Lebih peduli dengan media sosial daripada kehidupan nyata akibatnya muncul keinginan untuk diakui orang lain di dunia maya.

3. Selalu ingin tahu kehidupan orang lain.

4. Selalu ingin tahu gosip terbaru.

5. Mengeluarkan uang melebihi kemampuan dan membeli hal yang sebenarnya tidak penting dengan dalih agar tidak ketinggalan zaman.

6. Mengatakan “ya” bahkan disaat sedang tidak ingin. Hal ini sering terjadi ketika seseorang tidak ingin ketinggalan apapun sehingga selalu menerima setiap ajakan yang sebenarnya tidak menarik atau tidak perlu.

Baca Juga: 21 November Hari Televisi Sedunia, Begini Sejarahnya



Perasaan FOMO yang dibiarkan dapat memicu munculnya hal negatif seperti kelelahan, stres, depresi, bahkan masalah tidur. Perasaan ini mempengaruhi ketidakpuasan seseorang pada hidup mereka dan merasa apa yang telah dilakukan atau dimiliki seakan tidak pernah cukup. Selain itu dapat memicu munculnya masalah finansial seperti yang disebutkan pada gejala di atas, seseorang rela mengeluarkan biaya yang besar demi tetap up-to-date dan tidak ketinggalan zaman. Meskipun begitu, perasaan FOMO ini dapat dikurangi dengan beberapa tips sebagai berikut.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya