SOLOPOS.COM - Ilustrasi orang Jepang melakukan ritual penghormatan kepada nenek moyang di awal musim semi, saat fenomena Equinox. (Thingstodo.viator.com)

Fenomena equinox dirayakan di sejumlah negara di luar Indonesia.

Solopos.com, SOLO — Isu tentang fenomena Equinox sudah menjadi pembicaraan publik Indonesia beberapa waktu lalu. Fenomena ini kabarnya membuat suhu di wilayah Indonesia melonjak hingga 40 derajat celsius.  Publik pun sempat dilanda kekhawatiran terkait isu tersebut. Benarkah demikian?

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebagaimana dilansir Bisnis.com, Minggu (20/3/2016), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan membantah adanya fenomena Equinox atau cuaca ekstrim yang menyebabkan suhu mencapai 40 derajat celsius yang akan melanda Indonesia dalam beberapa hari kemudian.

BMKG Wilayah I Medan memprakirakan kondisi cuaca akan berkisar 35 derajat celsius. Hal itu disebabkan karena wilayah Medan memasuki musim kemarau. BMKG Wilayah I Medan juga memprediksikan masih ada kemungkinan curah hujan kecil di daerah perbukitan.

Sementara di beberapa negara, yaitu Jepang, India, dan Iran, fenomena Equinox justru menjadi hari spesial. Secara umum, di luar negeri, fenomena Equinox ini menandai awal mula musim semi. Musim semi sendiri menjadi simbol positif tentang harapan baru dalam kehidupan.

Maka tak heran jika fenomena Equinox ini dirayakan oleh masyarakat di negara tertentu. Sebagaimana dilansir Independent, Senin, orang-orang di Jepang akan menikmati masa libur menyambut fenomena Equinox ini, untuk melakukan ritual penghormatan kepada nenek moyang.

Berbeda dengan di Jepang, masyarakat di India biasa mengadakan festival Hindu kuno yang disebut sebagai Perayaan Holi. Di negara tersebut, Equinox dipercaya sebagai waktu awal munculnya pelbagai kebaikan dalam hidup. Dalam festival ini, orang-orang India terbiasa menabur-naburkan bubuk berwarna-warni sebagai simbol keceriaan hidup.

Sementara itu, masyarakat di Iran biasa menyambut Equinox lewat ritual Nowruz. Masyarakat di sana meyakini fenomena Equinox menandai awal cahaya kehidupan.

Dalam kepercayaan Kristen Kuno, fenomena Equinox juga menjadi hari spesial. Umat dalam kepercayaan Kristen Kuno meyakini Yesus Kristus meninggal dan lahir kembali di masa Equinox, yang terjadi antara 19-21 Maret.

Berdasarkan kabar yang beredar, isu fenomena Equinox ini muncul karena matahari diprediksi akan berada tepat di atas garis khatulistiwa, pada 20 Maret. Posisi matahari yang tepat di area khatulistiwa ini diprakirakan membuat suhu naik hingga 40 derajat celsius.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya