SOLOPOS.COM - Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono. (detik.com)

Solopos.com, JAKARTA - Belakangan ini, fenomena cacing keluar dari tanah ramai di sejumlah daerah. Banyak yang mengaitkan fenomena itu dengan gempa bumi. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun angkat bicara.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan beberapa bencana alam besar di sejumlah wilayah memang diawali dengan fenomena seperti munculnya cacing dari tanah.

Promosi Kirana Plus, Asuransi Proteksi Jiwa Inovasi Layanan Terbaru BRI dan BRI Life

Moto GP 2020 Mulai Rancang Balapan Tanpa Penonton

"Isu kemunculan cacing yang dikaitkan dengan akan terjadinya gempa bukan tak berdasar. Beberapa peristiwa gempa merusak di dunia di antaranya memang diawali adanya gejala alamiah berupa kemunculan cacing tanah secara massal," katanya seperti dilansir detik.com, Minggu (19/4/2020).

Daryono memaparkan bencana-bencana sebelumnya yang diawali dengan fenomena cacing keluar dari tanah. Seperti di Taiwan saat terjadinya gempa Chi Chi pada 1999. Gempa itu terjadi setelah 10 hari sebelumnya ada fenomena munculnya cacing dari tanah.

Kemudian gempa di Haicheng China pada 1975. Beberapa hari sebelumnya juga dilaporkan adanya kemunculan cacing tanah yang sangat banyak ke permukaan. "Beberapa sumber pustaka lain juga mengungkap fenomena kemunculan cacing tanah menjelang gempa seperti kajian Chen dkk. (2000), Rikitake (1979), Whitehead dan Ulusoy (2013), dan Liso dan Fidani (2014)," jelasnya.

Obat Covid-19 Diklaim Manjur, Saham Gilead Sciences Meroket

Mengutip Grant dan Conlan (2015), Daryono mengatakan kemunculan cacing tanah di permukaan menjelang gempa terkait anomali gelombang elektromagnetik frekuensi rendah. Munculnya anomali ini dilaporkan terjadi beberapa hari sebelum gempa bumi.

"Dalam sebuah penelitian yang mengkaji hubungan antara aktivitas cacing tanah dan kelistrikan, Ikeya dkk. (1996) menempatkan beberapa elektroda yang dialiri arus listrik pada permukaan tanah yang banyak terdapat cacing tanah. Sejumlah cacing ternyata merespon anomali kelistrikan ini dengan keluar dari dalam tanah secara hampir bersamaan," sebut Daryono.

Didukung Fenomena Lainnya

Meski demikian, Daryono menyebut, laporan kemunculan cacing yang terjadi di berbagai tempat di dunia menjelang gempa besar ternyata selalu didukung data perilaku gejala alamiah tak lazim lainnya. Gejala tak lazim itu seperti kemunculan ular di beberapa tempat, anjing yang terus menggonggong bersahutan dan ikan yang melompat-lompat di kolam.

"Selain perilaku aneh binatang menjelang gempa, para ilmuwan juga menandai adanya anomali prekursor gempa. Prekursor gempa adalah sebuah anomali kondisi lingkungan fisik yang menjadi petunjuk akan terjadinya gempa," jelas Daryono.

1 Pasien Corona Solo Sembuh, 1 PDP Jadi Positif

"Prekursor dapat berupa anomali permukaan tanah, elevasi muka air tanah dan emisi radon yang terjadi berbarengan. Radon merupakan unsur radioaktif, gas radon dipercaya akan keluar ketika batuan akan melepaskan stresnya, sehingga radon menjadi parameter penting dalam prekursor gempa bumi," imbuhnya.

Dengan sejumlah catatan tersebut, Daryono mengatakan munculnya cacing di beberapa tempat di Solo, Jawa Tengah, akhir-akhir ini belum dapat dikatakan sebagai petunjuk akan terjadi gempa. Ini karena tak ada data dukungan gejala alamiah tak lazim lainnya seperti yang dia sebutkan tadi.

"Fenomena cacing di daerah tersebut berdiri sendiri, tidak didukung bukti-bukti alamiah lain beserta data anomali prekursornya," tutur Daryono.

Turun Drastis, Kasus Harian Covid-19 di Korea Selatan Cuma 8

"Jika tidak ada data dukung penguat lainnya maka munculnya cacing secara masal ke permukaan diduga diakibatkan perubahan kondisi cuaca, iklim, dan lingkungan yang mendadak, termasuk kemungkinan terpapar bahan kimia seperti desinfektan dll," lanjutnya.

Daryono meminta semua tetap waspada karena wilayah Indonesia rawan gempa. Daryono menyebut gempa kuat dapat terjadi kapan saja, di mana saja dan belum dapat diprediksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya