SOLOPOS.COM - Ilustrasi penjaja cinta (Dok/JIBI)

Solopos.com, JAKARTA – Fenomena gadis cabe-cabean yang muncul sejak tiga tahun terakhir identik dengan dunia balap motor liar. Di arena balapan liar, mereka berkeliaran sebagai barang taruhan para joki. Seperti gadis cabe-cabean pada umumnya, gadis Jakarta ini pernah menjadi barang taruhan yang kini membuatnya merasa lelah. Kenapa?

“Karena ya enggak mau dilecehin banget. Cabe-cabean memang kerjaannya senang dengan balap motor, tapi enggak buat taruhan lah,” kata Mawar (bukan nama sebenarnya) dalam sebuah wawancara yang ditayangkan dalam Sudut Pandang Bersama Fifi Aleyda Yahya yang ditayangkan Metro TV, Sabtu (18/1/2014).

Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo

Mawar yang kini berusia 16 tahun juga mengaku mengenal gadis-gadis seusianya yang sering dipakai sebagai taruhan oleh para joki balap motor liar. Ada banyak cewek yang menjalani kehidupan seperti itu. Meski dulu pernah tenar di kalangan anak motor jadi makanan para joki, Mawar kini mengaku lelah menjalani kehidupan malam.

Ekspedisi Mudik 2024

“Kalau dulu bangga dan cuek dengan pandangan negatif orang-orang. Ternyata memang tenar, tapi itu jelek banget di mata masyarakat. Awalnya enggak peduli, tapi lama-lama sih kemakan omongan banyak orang. Lama-lama gimana gitu,” tutur Mawar.

Gara-gara terlena menjalani kehidupan malam sebagai gadis cabe-cabean, Mawar kini tidak lagi bersekolah. Ya, kini dia sudah putus sekolah padahal sebelumnya dia sudah duduk di kelas XII SMK alias tinggal menghitung bulan untuk mendapatkan ijazah.