SOLOPOS.COM - Ilustrasi super blue blood moon. (fox26houston.com)

Fenomena alam berupa gerhana Bulan total saat datangnya supermoon disambut antusiasme warga Kota Semarang.

Semarangpos.com, SEMARANG – Gerhana Bulan total yang terjadi, Rabu (31/1/2018) malam nanti, merupakan fenomena alam yang langka. Bayangan Bumi saat terjadinya gerhana itu bakal memangkas bulan purnama perige istimewa yang kondang dengan julukan super blue blood moon.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Perige yang merupakan kata serapan dari “perigee” berdasarkan catatan Semarangpos.com adalah istilah Astronomi yang bermakna titik pada garis edar suatu benda langit yang terdekat dengan planet Bumi. Lebih dekatnya Bulan dengan Bumi saat perigi itu menyebabkan Bulan terlihat 14% lebih besar daripada biasanya. Karena terlihat lebih besar, Bulan seolah-olah berpendar 30% lebih terang daripada biasanya. Lebih istimewa lagi, supermoon itu terjadi sebagai bulan purnama kedua dalam satu bulan ini.

[Baca juga Gerhana Bulan Rabu Lusa, Gabungkan 3 Fenomena Alam]

Ekspedisi Mudik 2024

Fenomena itu pun disambut penuh antusiasme oleh warga Kota Semarang, terutama yang tergabung dalam Himpunan Astronomi Amatir Semarang (HAAS). Menurut catatan mereka, gerhana bulan total yang terjadi bersamaan dengan super blue blood Moon kali ini adalah yang pertama terjadi lagi sejak 152 tahun silam

Tak ingin melewatkan fenomena itu, HAAS pun akan menggelar event nonton bareng gerhana Bulan total istimewa itu. Lokasi yang dipilih HAAS kali ini berada di pusat Kota Semarang, tepatnya di Lapangan Pancasila, Simpang Lima.

Ketua HAAS, Dwi Lestari, menyebutkan ada beberapa lokasi di Semarang yang bisa digunakan untuk melihat fenomena gerhana Bulan total istimewa ini. Selain di Simpang Lima, lokasi lain yang sangat tepat untuk menyaksikan gerhana Bulan total menutupi supermoon adalah Taman Tabanas di Gombel dan kawasan Pantai Marina.

“Dibandingkan gerhana Matahari, gerhana Bulan total cukup aman disaksikan dengan mata telanjang. Jadi bisa disaksikan di mana saja. Alasan itu juga yang membuat kami menggelar acara nonton bareng di Simpang Lima. Biar lebih ramai dan dikunjungi banyak orang,” ujar Dwi.

Dwi mengaku pihaknya akan mengeluarkan sekitar 3 unit-4 unit teleskop untuk memfasilitasi warga yang ingin menyaksikan super blue blood moon yang bakal terpangkas hingga tertutup total bayangan Bumi saat gerhana Bulan terjadi. Meski demikian, warga yang ingin menggunakan teleskop yang disediakannya di Simpang Lima itu diminta mengantre dan dalam batas waktu tertentu.

“Kalau nanti yang nonton ramai ya harus mau mengantre untuk menggunakan teleskop. Waktunya juga kami batasi sekitar 2 menit-3 menit,” ujarnya.

Dwi menambahkan Gerhana Bulan Total nanti akan terjadi sekitar mulai pukul 18.30 WIB hingga sekitar 22.00 WIB. Dalam jangka waktu itu akan ada tiga fenomena alam yang terjadi, yakni supermoon, bluemoon, dan bloodmoon.

Supermoon merupakan fenomena saat bulan sangat dekat dengan bumi, sehingga ukurannya terlihat besar. Sementara, Bluemoon adalah suatu kejadian terjadinya Bulan Purnama pada bulan kedua dalam satu tahun. Sedangkan, Bloodmoon adalah kenampakan warna merah darah bulan saat terjadi gerhana Bulan total.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya