Fenomena alam yakni semburan lumpur di Desa Jari kembali terjadi.
Madiunpos.com, BOJONEGORO – Fenomena alam berupa semburan lumpur di Desa Jari, Kecamatan Gondang, Kabupaten Bojonegoro, kembali terjadi sepekan terakhir. Hal itu diduga dipicu hujan yang mengguyur pegunungan kapur di wilayah setempat selama beberapa hari.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Seorang perangkat Desa Jari, Waki, menjelaskan semburan di desanya tidak mengeluarkan lumpur tetapi air bercampur gas lebih dari sebulan. Oleh sebab itu, Kali Keramat di desanya yang semula keruh bercampur lumpur kembali menjadi jernih.
Tetapi, lanjutnya, semburan di Jari kembali mengeluarkan air bercampur lumpur, selain gas, sejak sepekan terakhir. “Kemungkinan ada lumpur yang kembali keluar dipengaruhi hujan yang terjadi dalam beberapa hari ini,” jelas dia di Bojonegoro, Senin (30/5/2016).
Waki memerkirakan debit air bercampur lumpur yang keluar sama dengan ketika kali pertama muncul pada 7 April 2016 yaitu sekitar 1 liter per detik. Akibat adanya semburan air bercampur lumpur, katanya, Kali Keramat di desanya kembali keruh.
“Pengunjungnya [semburan lumpur Jari]sekarang sudah sepi. Kalau ada hanya satu atau dua orang pada hari libur Minggu,” ucapnya.
Ia menambahkan tiga papan pengumuman awas bahaya gas beracun dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih tetap terpasang di sekitar lokasi semburan. Yang jelas, katanya, jumlah semburan di daerah setempat tetap lima titik tidak bertambah.
Sekretaris Kecamatan Gondang Basuki membenarkan lokasi semburan Jari kembali mengeluarkan air bercampur lumpur.
“Warga berkeinginan lokasi semburan menjadi objek wisata, tapi kesulitan karena ada papan pengumuman awas bahaya gas beracun,” ungkap dia.
Sesuai laporan Peneliti Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Bandung, Igan S. Sutawidjaja, semburan di Jari mengandung sejumlah gas yang berbahaya. “Gas yang ditemukan dari semburan antara lain, Co2, dan So2 dan hidrokarbon,” kata dia.