SOLOPOS.COM - Pengunjung menerobos garis polisi yang dipasang di semburan air bercampur lumpur di Desa Jari, Gondang, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Minggu (10/4/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Aguk Sudarmojo)

Fenomena alam Bojonegoro ini terkait semburan lumpur yang kembali muncul.

Madiunpos.com, BOJONEGORO –  Semburan lumpur muncul di dua lokasi di tanah milik warga Desa Krondonan, Kecamatan Gondang, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, dengan diameter masing-masing sekitar 30 centimeter, Sabtu (23/7/2016).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sekretaris Kecamatan Gondang Basuki mengatakan warga mengetahui ada semburan lumpur muncul dari dalam tanah milik warga di dua lokasi Sabtu pagi, sekitar pukul 06.00 WIB.

Sebelumnya, lanjut dia, di lokasi setempat tidak pernah ditemukan ada semburan lumpur sehingga semburan di dua titik yang berdekatan itu merupakan temuan baru.

Berdasarkan hasil pemantauan petugas Kecamatan Gondang, katanya, semburan lumpur di dua lokasi di desa setempat masih belum berbahaya, karena lumpur yang keluar tidak banyak.

“Semburan lumpur yang keluar tidak sebanyak semburan lumpur bercampur air yang terjadi di Desa Jari, Kecamatan Gondang, sejak 7 April,” jelas dia.

Dia mengatakan lokasi munculnya semburan lumpur di desa setempat agak jauh dengan permukiman warga.

“Kalau memang semburan lumpur di Krondonan terus membesar ya kita segera melapor ke kabupaten,” ungkap dia.

Ia mengaku tidak tahu pasti penyebab munculnya semburan lumpur di dua lokasi di Desa Krondonan itu.

Saat ditanya semburan lumpur bercampur air di sejumlah lokasi di Desa Jari, Kecamatan Gondang, Basuki menjawab masih tetap belum berhenti.”Semburan lumpurnya masih tetap ada dengan debit berkisar 1-2 liter per detik,” jelas dia.

Ia juga menambahkan tiga papan pengumuman awas gas beracun yang dipasang Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di lokasi semburan di Desa Jari masih belum dicabut.

“Papan pengumuman awas gas beracun masih terpasang. Tapi sampai sekarang ini tidak ada warga yang menjadi korban gas beracun,” ujar dia.

Terkait semburan lumpur di Jari, Koordinator Peneliti Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Bandung, Dr. Igan S. Sutawidjaja, MSc., menjelaskan semburan lumpur di Desa Jari mengandung sejumlah gas yang berbahaya.

“Semburan lumpur di Jari, mengandung sejumlah gas berbahaya, di antaranya, ada CO2 sebesar 70 persen, yang bisa mematikan manusia,” kata dia yang pernah melakukan penelitian di lokasi setempat ebberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya