SOLOPOS.COM - Gas Hidrogen Raksasa (Techtimes)

Fenomena alam awan gas hidrogen berukuran 30 kali diameter bulan tertangkap pantauan teleskop bintang Hubble.

Solopos.com, SOLO — Teleskop Antariksa Hubble baru saja merilis data pengamatannya. Ada fenomena alam gumpalan awan raksasa yang mengandung gas hidrogen dalam volume besar melesat mendekati galaksi Galaksi Bima Sakti dengan kecepatan 240 kilometer per detik.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seperti dikutip dari Tech Times, Jumat (19/2/2016), fenomena alam gas hidrogen itu diberi nama Awan Smith, karena diambil dari nama seorang astronom AS yang mendeteksinya pada tahun 1963 saat meneliti di Universitas Leiden, Belanda, bernama Gail Smith.

Sejak ditemukannya gas hidrogen Smith para astronom masih berdebat apakah awan tersebut benar-benar mendekati galaksi Bima Sakti atau menjauhinya. Rekaman data yang ada selama ini masih terbatas dan tidak jelas apakah objek tersebut bagian dari kabut Bima Sakti atau bergerak ke arahnya.

Sejauh ini, para peneliti hanya mendeteksi gas dan tidak ada bintang di dalamnya. Satu-satunya cara melihtanya adalah dengan teleskop radio karena gas dingin tidak memancarkan cahaya, tetapi memantulkan gelombang radio.

Apabila dilihat dari Bumi, lebar gumpalan awan tersebut sebanding dengan 30 kali lebar Bulan. Peneliti berusaha mengetahui kandungan yang ada di fenomena alam awan Smith tersebut dengan menggunakan teleskop bintang Hubble milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA).

Sampai saat ini, peneliti baru menemukan kandungan helium dan hidrogen dalam fenomena alam awan Smith. Peneliti meyakini adanya kandungan sulfur dalam awan tersebut, namun belum dapat dipastikan.

“Dengan mengukur tingkat sulfur dalam awan itu, kita bisa mengetahui tingkat intensitas sulfur dalam awan dengan sulfur yang dimiliki oleh matahari,”  ujar  pemimpin penelitian dari Space Telescope Science Institute Baltimore AS, Andrew Fox.

Fenomena alam awan Smith berada di cincin luar galaksi Bima Sakti dengan jarak 15.000 tahun cahaya dari tata surya kita. Dengan dideteksinya beberapa jenis zat gas yang terkandung dalam galaksi kita, peneliti juga melansir awan Smith memiliki kandungan berbagai gas yang nantinya akan membuat lebih dari 2 juta matahari kecil ketika menabrak cincin terluar tata surya Bima Sakti.

Hasil pengamatan baru menggunakan teleskop radio terkendali paling besar di dunia, Teleskop Green Bank (GBT) di Virginia Barat, AS, menunjukkan objek tersebut bergerak ke arah galaksi Bima Sakti.

Bahkan, seperti dilaporkan gabungan tim astronom dari Observatorium Astronomi Radio Nasional AS (NRAO) dan Universitas Winconsin Whitewater dalam pertemuan Masyarakat Astronomi Amerika ke-211 di Austin, Texas baru-baru ini, gaya dorongnya telah menyentuh kabut Bima Sakti. (Ardhon Purtama Putra/JIBI/Solopos.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya