SOLOPOS.COM - Ilustrasi panen padi (JIBI/Bisnis/Dok.)

Harga gabah bakal turun.

Harianjogja.com, JOGJA–Lahan pertanian seluas 26.900 hektare di seluruh DIY diperkirakan akan panen selama Februari. Imbasnya harga gabah diprediksi juga akan turun hingga mendekati Harga Pembelian Pemerintah (HPP) dari Badan Urusan Logistik (Bulog).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta (BPTP DIY), Joko Pramono mengatakan panen bulan ini merupakan hasil dari penanaman sekitar empat bulan silam. “Februari ini akan panen sekitar 26.900 hektare, luasan itu hampir separuh luas baku lahan di Jogja,” katanya Jumat (9/2/2018).

Ekspedisi Mudik 2024

Luas baku lahan di DIY sendiri tercatat sebanyak 55.425 hektare. Lahan tersebut tersebar di empat kabupaten dan satu kota. Joko menyebutkan panen terbesar akan dilakukan di Gunungkidul seluas 17.029 hektar. Dengan panen besar ini, harga gabah kering diharapkan bisa mendekat angka Rp3.700 per kilogram sesuai HPP.

Tren penurunan harga gabah dikatakan saat ini sudah berlangsung karena berkisar Rp5.000. Angka ini didapatkan dari hasil survei petugas BPTP DIY di lapangan. Joko menyebutkan di Gunungkidul bahkan harganya saat ini sudah berkisar Rp4.000 per kilogram dengan kualitas baik. Selain sejumlah lahan yang akan masuk masa panen, beberapa lahan lain juga sedang masuk masa persiapan masa tanam khususnya untuk padi.

Secara tidak langsung, ia menjelaskan masa panen besar ini berarti cuaca buruk yang belakangan mendera DIY tidak berdampak terlalu banyak. “Ada dampaknya tapi sedikit,” tambahnya. Petani sendiri pasca-cuaca buruk mendapatkan sejumlah bantuan benih menghadapi efek pasca-banjir agar tidak menderita kerugian terlalu banyak.

Awal bulan ini, harga beras di Pasar Kranggan terpantau belum mengalami penurunan sama sekali. Atun, salah satu pedagang mengatakan jika harga bahan pokok ini masih bertahan dengan harga tinggi. Harga beras jenis C4 di salah satu pedagang sembako di pasar ini masih berkisar antara Rp12.500 sampai Rp13.000 per kilogram. “Ini masih mahal,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya