SOLOPOS.COM - Tragedi 9/11. (Alarabiya)

Solopos.com, WASHINGTON – Dokumen pengadilan mengungkap pernyataan Biro Investigasi Federal Amerika Serikat FBI soal serangan 9/11. Pejabat ini diduga mendukung dua teroris Al-Qaeda dalam serangan 11 September 2001.

Pemerintah Klaim Lakukan Tes Covid-19 Masif di Indonesia, Faktanya…

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

Dilansir Alaraby, Kamis (14/5/2020), dokumen itu diajukan oleh Jill Sanborn, asisten direktur divisi kontra-terorisme FBI. Dalam dokumen itu terbaca dua orang, Fahad al-Thumairy, pejabat Bidang Keislaman Saudi yang bertugas sebagai Imam Masjid Raja Fahd di Los Angeles.

Sosok selanjutnya adalah Umar al-Bayoumi. Nama terakhir diduga agen intelijen pemerintah Saudi, yang memberi bantuan kepada dua teroris 9/11, Khalid al-Mindhar dan nawaf al-Hazmi.

Keduanya dilaporkan menyiapkan sebuah apartemen, uang, dan rekening bank dengan nama al-Bayoumi. Dalam salinan dokumen FBI yang diperbarui setelah Februari 2012, ditemukan “bukti” Thumairy dan Bayoumi ditugaskan untuk membantu para pembajak lewat orang ketiga yang namanya tidak diketahui.

Waduh, Surat Bebas Virus Corona Dijual di E-Commerce

Namun dokumen yang diajukan Sanborn ini menyebut nama orang ketiga itu hanya satu kali. Dia dikatakan terlibat dalam “segala hal yang merujuk pada Jarrah,” ketika pengacara keluarga korban 9/11 meminta nama individu itu diungkap di bawah sumpah.

Nama Jarrah merujuk pada Mussaid Ahmad al-Jarrah, seorang pejabat level menengah di Kementerian Luar Negeri Saudi yang ditugaskan di Kedutaan Saudi di Washington pada 1999 dan 2000.

Ditolak Majelis Hakim

Keluarga korban 9/11 selama ini menuding pemerintah Saudi terlibat dalam serangan di New York pada 2001. “Ini memperlihatkan ada upaya pemerintah menutup-nutupi keterlibatan Saudi,” kata Brett Eagleson, juru bicara keluarga 9/11 yang ayahnya tewas dalam serangan teror 2001 silam.

Sedang Wabah Corona, 2 Warga Sidorejo Sukoharjo Ini Malah Asyik Pesta Sabu-Sabu

“Ini jadi gambaran ada hierarki perintah yang berasal dari Kedutaan Saudi kepada Kementerian Bidang Islam (di Los Angeles) kepada para pembajak pesawat.”

Menyebut nama seorang pejabat Saudi dalam dokumen pengadilan itu adalah sesuatu insiden yang sangat kacau, kata Eagleson.

Departemen Kehakiman kemudian menarik dokumen FBI itu dari ruang publik setelah dihubungi untuk dimintai keterangan. “Dokumen yang diajukan ini salah,” kata pernyataan Departemen Kehakiman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya