SOLOPOS.COM - Ilustrasi Instagram. (Gambar: Freepik.com)

Solopos.com, SOLO – Platform media sosial (medsos) di bawah Meta, Facebook (FB) dan Instagram (IG) terpantau tengah mempersiapkan dukungan untuk para kreator mendapatkan cuan. Namun dari pergerakan sementara, kedua platform itu sama-sama mempersiapkan konsep berlangganan.

Baru-baru ini, persiapan FB mendukung kreator mendapatkan penghasilan dari grup dihembuskan di sebuah forum. Dalam forum itu, Vice President Communities Facebook Maria Smith mengarahkan pengelola grup membuat sub grup.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sub grup FB itu disebut Maria bisa digunakan sebagai pemilahan minat anggota grup. Di sana, konten-koten yang mendalam ditawarkan secara berlangganan. Meskipun demikian, Maria menyebut tak semua admin grup perlu melakukannya.

Baca Juga: Facebook Siapkan Fitur Pendukung Admin Grup Raih Cuan

Ekspedisi Mudik 2024

Dari arahan itu, FB bisa dicatat tengah mengembangkan konsep konten berbayar yang bisa dimaksimalkan admin grup. Tampaknya konsep konten berbayar juga sedang dipersiapkan IG.

Mengutip Liputan6.com, IG sedang bersiap merilis fitur baru pendukung sistem berlangganan untuk pengelolaan monetisasi. Dengan fitur tersebut tentu saja kreator konten bsia memanfaatkannya sebagai sumber pendapatan.

Fitur ini kabarnya tengah diuji coba ke sejumlah pengguna terbatas. Informasi itu diungkap dua perusahaan riset pasar aplikasi mobile, Sensor Tower dan Apptopia. Mereka memantau uji coba itu dilakukan pada IG versi iOS.

Baca Juga: 33,9 Juta Konten di Instagram dan Facebook Dihapus, Kenapa?

Dikutip dari Tech Crunch via 9to5Mac melalui Liputan6.com, Rabu (10/11/2021), dua perusahaan itu menginformasikan fitur itu bernama Instagram Subsciption. Hal itu mereka sebut tertera dalam keterangan deskripsi aplikasi IG di App Store.

Rentang harga berlangganan IG di sana disebutkan mulai US$0,9 hingga US$4,99 atau mulai Rp14.000-Rp71.000. Namun belum diinformasikan kapan fitur berlangganan ini akan bisa dinikmati kreator konten di Indonesia.

Pola monetisasi konten bukan hal yang baru dalam dunia sosmed. Mungkin para kreator konten lebih sering mendengar hal ini melalui sistem monetisasi yang ditawarkan Youtube. Namun, platform video tersebut belum lazim dipakai dengan model pembatasan dan hanya bisa diakses melalui model berlangganan.

Baca Juga: Daftar Anggota Geng Facebook di Bawah Payung Meta

Sebagian kreator konten, seperti kursus dan sebagainya menggunakan Youtube sebagai tempat memasang file presentasi. Mereka memonitisasi menggunakan website dan menyematkan materi video presentasi di dalamnya. Sistem berlangganan lebih dimaksimalkan melalui pendaftaran di website tersebut. Kemudian banyak orang menyebut pola berlangganan itu dengan nama webinar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya