SOLOPOS.COM - 5 Calon Rektor Universitas Islam Indonesia. (Istimewa/Harian Jogja)

Pakar Teknologi Informasi Fathul Wahid akhirnya dipilih sebagai Rektor Universitas Islam Indonesia (UII)

Harianjogja.com, SLEMAN – Pakar Teknologi Informasi Fathul Wahid akhirnya dipilih sebagai Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) periode 2018-2022 oleh Pengurus Yayasan Badan Wakaf (PYBW) UII, Senin (26/3/2018).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Meski menganggap keputusan itu sebagai musibah karena beratnya memimpin organisasi besar sekelas UII, namun ia akan berusaha keras melaksanakannya.

Ketua Panitia Pemilihan Rektor UII Syamsudin menyatakan, Fathul Wahid dipilih sebagai Rektor UII untu masa jabatan 2018-2022 mendatang, dalam rapat tertutup oleh PYBW UII. Pihaknya menerima informasi penentuan dan pemilihan Fathul Wahid dari pengurus yayasan secara resmi pada Senin (26/3/2018).

“Sebelum itu, tiga nama yang kami ajukan ke Yayasan Badan Wakaf, telah kami undang untuk menandatangani pakta integritas. Kalau saat penentuan [Fathul Wahid], mereka [calon rektor] tidak hadir, saya juga tidak karena itu ranahnya pengurus yayasan,” terangnya kepada Harianjogja.com, Senin (26/3/2018) malam.

Ia menambahkan, setelah menerima surat resmi dari yayasan, pihaknya langsung menggelar rapat pleno internal Panitia Pemilihan Rektor UII. Kemudian menetapkan Fathul Wahid sebagai Rektor UII terpilih melalui Surat Ketetapan Panitia Pemilihan Rektor No 08/SK-PP/III/2018 tentang Penetapan Rektor Terpilih UII periode  2018-2022. “Kemudian pada 17 April 2018 tahap pemilihan Wakil Rektor di Senat, dan pelantikan Rektor dan Wakil Rektor pada 1 Juni 2018 mendatang,” ungkapnya.

Terpisah Fathul Wahid tidak menampik memimpin UII sebagai organisasi besar adalah tugas amat berat. Terpilihnya dia sebagai Rektor UII merupakan kepercayaan dari seluruh civitas akademika di UII yang harus dijaga. Apalagi ke depan tantangannya tidak mudah, dengan perkembangan lingkungan, teknologi hingga karakter mahasiswa yang berbeda sehingga menuntut penanganan yang beda pula.

“Pertama, kalau saya innalillahi wa innailaihi rojiun, ini musibah karena memimpin organisasi besar, tetapi karena sudah ditakdirkan ya bismillahirohmanirrohim,” ujar melalui sambungan telepon.

“Karena prinsip saya amanah kan jangan dicari, kalau dikasih jangan lari. Selama ini saya nggak nyari, kalau dikasih ya Bismillah, tenanan [melaksanakan serius],” imbuhnya.

Fathul mengaku, mendapatkan informasi terpilih sebagai Rektor UII justru dari istrinya. Meski Senin (26/3/2018) sebagai hari yang mendebarkan karena yayasan menetapkan nama rektor terpilih, namun Fathul tidak ambil pusing. Ia tetap santai menjalankan tugasnya mengajar di kampus.

“Saya itu malah tahunya dari istri sore tadi, istri diberitahu teman-temannya ada di grup WA dan lain-lain, seharian ini saya ngajar,” ucapnya.

Ke depan Fathul akan membuka ruang kreativitas di UII selebar-lebarnya. Selain itu pihaknya akan menekankan pada digitalisasi kampus, memperluas kerja sama internasional, proses pengambilan keputusan di kampus, dakwah hingga soal kewirausahaan.

“Saya tetap akan mengajar [selama menjabat Rektor], kan dulu melamarnya jadi dosen,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya