SOLOPOS.COM - Prosesi pelantikan pengurus Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Sukoharjo periode 2021-2026 di Hotel Tosan, Solo Baru, Minggu (13/2/2022). (Solopos-R Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO — Pengurus Fatayat Nahdlatul Ulama atau NU Sukoharjo concern mengampanyekan dan mengedukasi masyarakat terkait pencegahan kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak. Mereka menggandeng LSM Solidaritas Perempuan untuk Kemanusiaan dan Hak Asasi Manusia (Spek-HAM) guna menyusun program perlindungan perempuan dan anak secara berkelanjutan.

Hal itu terungkap saat pelantikan Pengurus Fatayat NU Sukoharjo periode 2021-2026 di Hotel Tosan, Solo Baru, Minggu (13/2/2022). Acara itu dihadiri Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, Ketua Pengurus Wilayah Fatayat NU Jawa Tengah, Tazkiyyatul Muthmainnah, Ketua PCNU Sukoharjo, Khomsun Nur Arif, dan perwakilan anggota Fatayat NU di 12 kecamatan se-Sukoharjo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Pimpinan Cabang Fatayat NU Sukoharjo, Siti Muslimah, mengatakan upaya pencegahan kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak dilakukan dengan menggandeng LSM Spek-HAM yang bergerak untuk menegakkan hak asasi perempuan. Kampanye pencegahan kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan digencarkan di setiap kecamatan.

Baca juga: 2 Tempat Ini Jadi Lokasi Isoter Wong Sukoharjo Terpapar Covid-19

“Kami juga mengedukasi masyarakat dalam rangka pencegahan pernikahan anak di bawah umur. Pengurus Fatayat NU bakal berkolaborasi dengan pemerintah untuk menggaungkan kampanye pencegahan kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan,” kata dia, saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu.

Pendampingan korban kekerasan seksual terhadan anak dilakukan oleh Lembaga Konsultasi Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (LKP3A) Sukoharjo. Pendampingan dan pemulihan korban kekerasan seksual berupa trauma healing.

Fenomena Gunung Es

Wanita yang akrab disapa Muslimah ini menyampaikan kasus kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan ibarat fenomena gunung es. Masih banyak kasus kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan yang belum terungkap publik.

Baca juga: PKL Kuliner Sukoharjo Kesulitan Cari Minyak Goreng, Kalaupun Ada Mahal

“Saya ambil contoh kasus kekerasan seksual terhadap anak di wilayah Kecamatan Kartasura. Umurnya baru 14 tahun dan putus sekolah. Sekarang sudah melahirkan bayi. Ini yang baru saya ketahui secara langsung. Belum daerah lainnya,” ujar dia.

Selain pencegahan kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan, Fatayat NU memprioritaskan program antiradikalisme dan memperkuat literasi perdamaian dengan menyasar generasi muda. Hal ini akan ditindaklanjuti melalui kegiatan atau event yang melibatkan elemen masyarakat.

Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, menyatakan Fatayat NU Sukoharjo merupakan organisasi perempuan yang memiliki beragam potensi yang bisa dioptimalkan untuk percepatan pembangunan di Kabupaten Jamu. Etik mengaku bangga terhadap perempuan yang berjuang dan memberikan kontribusi nyata sesuai keahlian dan kemampuannya masing-masing.

Baca juga: Dishub Sukoharjo akan Pasang Rambu Pengalihan Arus Underpass Makamhaji

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya