Solopos.com, BOYOLALI–Menggalang kebersamaan di Bulan Ramadan, puluhan anggota Fatayat dan Ansor Sambi Boyolali menggelar bagi takjil hingga tarawih bersama, Senin (18/3/2024). Mereka membagikan takjil di jalan Bangak-Simo tepatnya depan Kantor Kecamatan Sambi.
Ketua kegiatan sekaligus Ketua PAC Ansor Sambi, Aditya Pratama, menyampaikan pembagian takjil tak hanya dimeriahkan oleh Ansor dan Fatayat, akan tetapi juga bersama Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU).
Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal
“Ada sekitar 1.000 paket takjil yang kami bagikan berisi kurma, arem-arem, snack, dan kolak. Kami memilih bagi-bagi takjil di depan kantor kecamatan karena itu jalan utama dan ramai dilewati masyarakat,” kata dia kepada Solopos.com.
Adit menceritakan anggota yang mengikuti kegiatan pembagian takjil berkumpul pukul 16.30 WIB lalu melaksanakan apel. Sekitar pukul 17.00 WIB, anggota mulai membagikan takjil hingga waktunya berbuka puasa.
Tak hanya membagikan takjil, para anggota Ansor, Fatayat, hingga ikatan pelajar NU melanjutkan salat magrib hingga tarawih berjemaah.
Ia menjelaskan kegiatan tersebut untuk menggalang kebersamaan sekaligus berbuat kebaikan saat Ramadan. Berbagi takjil saat berpuasa, tutur dia, akan menambah amal baik.
Selanjutnya, Adit mengatakan anggaran takjil berasal sebagian dari iuran, pembuatan bersama-sama, dan ada yang menitipkan makanan.
Sementara itu, Ketua PAC Fatayat Sambi, Tri Handayani, berharap dengan kegiatan tersebut dapat mempererat tali silaturahmi antarbadan otonom atau banom.
Ia juga berharap ke depan akan ada kegiatan yang bisa dilaksanakan bersama. Sehingga, kolaborasi antara Fatayat dan Ansor makin bagus dan erat.
“Terkhusus untuk intern Fatayat, semoga ke depannya semakin baik antusiasme dari teman-teman. Semoga untuk sahabat dari Ansor dan Fatayat dimurahkan rezekinya,” kata dia.
Sementara itu, salah satu anggota PAC Ansor Sambi, Suwarno, merasa senang dengan adanya kegiatan berbagi takjil tersebut. Ia merasa bisa bermanfaat kepada sesama muslim atau orang lain yang menjadi penerima takjil.
“Ada kolak yang kami buat sendiri, ada yang beli. Kalau takjil membuat sendiri itu ada rasa memiliki di organisasi karena ada rasa khidmat dengan hasil jerih payah membuat takjil. Lalu, takjil tersebut kami bagikan ke orang lain juga membawa kesenangan dan kepuasan tersendiri,” kata dia.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
