SOLOPOS.COM - Suasana Jl. Museum atau depan Kios Pujasari, Kecamatan Laweyan, Solo, yang gelap karena semua atau sejumlah 18 lampu penerangan jalan umum (PJU) di wilayah setempat mati, Selasa (7/7/2015) malam. Penerangan Jl. Museun hanya menggunakan sedikit lampu PJU lama. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Fasilitas umum Solo, lampu PJU mati membuat pemilik kios pujasari mengeluh.

Solopos.com, SOLO–Banyak lampu penerangan jalan umum (PJU) di Jl. Museum yang berada di tengah Kota Solo, tepatnya di timur Museum Radya Pustaka, dalam kondisi mati.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Pemilik salah satu Kios Pujasari di Jl. Museum, Hendro Priyanto, 33, menyebut lampu PJU di Jl. Museum lebih sering mati ketimbang menyala sejak dipasang sekitar awal 2015 lalu. Dia menuturkan lampu PJU pernah menyala, namun tidak bertahan lama hingga kemudian mati lagi. Hendro menyesalkan kondisi lampu PJU di Jl. Museum yang tidak pernah menyala itu.

“Sudah lama lampu mati. Bahkan tidak pernah dinyalahan sejak dipasang pada tahun lalu. Lampu pernah menyala, tapi tidak lama setelah itu mati lagi. Bukan kuasa kami sebagai pengguna kios Pujasari untuk menyalakan lampu jalan. Kami hanya bisa menghidupkan lampu kios,” kata Hendro saat ditemui Solopos.com di kiosnya, Selasa (12/7/2016).

Hendro menyebut keberadaan lampu PJU sebenarnya cukup bermanfaat bagi para pengguna kios Pujasari. Sebagain besar pengguna Kios Pujasari, lanjut dia, merupakan seniman yang menjajakkan hasil karya berupa lukisan, karikatur, pigura, dan kerajian lainnya. Hendro mengatakan cukup banyak pemilik kios yang kini memasang lampu tambahan di luar kios karena kurang pencahayaan saat malam hari.

“Bukan hanya para pengrajin, pedagang kuliner yang berjualan di depan kios Pujasari saat malam hari juga kecewa dengan kondiri lampu PJU yang mati. Kami harus menambah lampu penerangan. Kalau kami biarkan gelap, masyarakat enggan berhenti di sini [kios pujasari],” ujar Hendro.

Pantauan Solopos.com, Minggu (10/7/2016) malam, lampu PJU di Jl. Bhayangkara di sebelah barat Stadion Sriwedari juga mati. Desain instalasi lampu PJU di Jl. Bhayangkara hampir sama seperti di Jl. Museum, yakni berupa lampu taman gantung lengkap dengan kotak tingnya. Matinya lampu PJU membuat kondisi Jl. Bhayangkara menjadi gelap.

Penjaga Museum Keris Solo, Setyo, mengatakan beberapa lampu PJU di Jl. Bhayangkara sudah lama mati. Dia menyebut, lampu PJU di Bhayangkara semakin banyak yang mati. Setyo tidak mengetahui penyebab lampu PJU di sebalah kiri dan kanan Jl. Bhayangkara tersebut bisa mati. Dia berharap lampu PJU bisa lekas diperbaiki agar Jl. Bhayangkara sekaligus kawasan Stadion Sriwedari sisi barat jadi terpantau.

“Namanya gelap. Petugas juga khawatir kalau ada apa-apa di jalan atau di sekitar Stadion. Warga juga akan lebih sulit memantau aktivitas yang terjadi di sekitar jalan kalau kondisi gelap. Lampu PJU perlu dihidupkan, apalagi ini berada di tengah kota. Jalan banyak dilalui kendaraan,” jelas Setyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya