SOLOPOS.COM - Kendaraan melintasi flyover Manahan, Banjarsari, Solo, Minggu (5/12/2021). (Solopos/Chrisna Chanis Cara)

Solopos.com, SOLO — Sekretariat Bersama (Sekber) Difabel Soloraya menilai sejumlah fasilitas umum penting di Kota Solo, temasuk dua flyover yang belum lama ini dibangun dan dioperasikan, tak ramah bagi difabel.

Pembangunan flyover dianggap malah menyulitkan mobilitas kaum difabel. Sekber mendorong suara kalangan disabilitas didengar dalam penyusunan program pembangunan Kota Solo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal itu disampaikan Koordinator Sekber Difabel Soloraya, Koko Prabu, saat ditemui Solopos.com dalam peringatan Hari Disabilitas Internasional 2021 di rumah aktivis difabel almarhum Sapto Nugroho, Baturan, Colomadu, Karanganyar, Jumat (3/12/2021).

Koko mengatakan pembangunan fasilitas umum yang belum ramah difabel masih menjadi perhatian kalangan penyandang disabilitas. Menurut Koko, pembangunan flyover Manahan dan flyover Purwosari justru semakin membatasi aksesibilitas difabel.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Tak Ada Libur Nataru, Volume Kendaraan Masuk Solo Diprediksi Tetap Naik

“Sebelum ada flyover, difabel berkursi roda atau yang memakai kruk masih bisa melalui kawasan itu secara mandiri. Sekarang mereka harus keluar uang untuk menyewa taksi online,” ujar Koko.

Ia mengatakan tak semua difabel daksa memiliki kendaraan bermotor modifikasi untuk menunjang mobilitas. Dari pantauannya, motor modifikasi pun masih riskan apabila melalui flyover, apalagi jika dikendarai difabel lansia.

Tambahan Pengamanan

Koko berharap Pemkot membenahi flyover tersebut dengan menyediakan akses memadai bagi difabel. “Entah jalur bawah flyover dibuka dengan tambahan pengamanan atau seperti apa kami manut. Kami hanya memohon akses jalan yang setara,” ujarnya.

Sekber pun mewanti-wanti pembangunan rel layang di simpang Joglo yang sedang berjalan tak kembali menafikan hak difabel. Koko meminta Wali Kota Gibran Rakabuming Raka benar-benar mengecek desain infrastruktur untuk menjamin aksesibilitas bagi semua pengguna jalan.

Baca Juga: Uang Belum Cair, Anggota KSP Sejahtera Bersama Solo Minta Arahan Gibran

“Kami sebenarnya sudah pernah menyampaikan pada Mas Gibran masalah dua flyover yang sekarang sulit dilalui difabel. Kami berharap itu jadi perhatian untuk pembangunan sejenis ke depan.”

Selain menyoroti flyover, Sekber mencermati masih banyaknya guiding block di trotoar yang tidak tersambung dengan benar atau sekadar jadi aksesori. Jalur guiding block juga acapkali dipakai untuk parkir maupun menaruh barang.

Seorang difabel daksa, Antok, mengatakan selama ini tak mengalami kesulitan berarti melalui flyover karena memiliki motor roda tiga. “Enggak ada masalah, aman. Cuma kan enggak semua difabel punya motor seperti saya. Mereka juga perlu diperhatikan, sama halnya pejalan kaki dan pesepeda.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya