SOLOPOS.COM - Kondisi halaman perpustakaan kampung Dwija Premana di Kelurahan Tipes, Serengan, Solo yang dikeluhkan warga karena kurang tertata, Selasa (30/8/2016). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Fasilitas publik Solo, perpustakaan Tipes dinilai kurang menarik sehingga warga enggan datang.

Solopos.com, SOLO – Sejumlah warga menilai kondisi lingkungan sekitar perpustakaan kampung di Kelurahan Tipes, Serengan, Solo tidak menarik minat anak-anak dan pemuda untuk datang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Seorang warga RW 011 Tipes, Suhartono, 64, menyebut kondisi lingkungan sekitar perpustakaan kampung yang diberi nama Dwija Premana tersebut terlalu sederhana, bahkan kini terkesan kumuh. Halaman perpustakaan yang telah diplester dalam kondisi rusak hingga dipenuhi bongkahan material bangunan. Menurut dia, kondisi lingkungan sekitar perpustakaan kampung yang seperti itu tidak menarik minat warga, khusunya anak-anak maupun muda mudi untuk datang.

“Lingkungan sekitar perpustakaan perlu dibenahi. Pemerintah yang bisa menangani persoalan itu. Warga sekitar hanya bisa membantu membersihkan halaman perpustakaan. Warga terpaksa ikut turun tangan karena merasa risih dengan kondisi lingkungan sekitar perpustakaan yang bisa dibilang semrawut,” kata Suhartono kepada Solopos.com di sekitar perpustakaan kampung di Tipes, Selasa (30/8/2016).

Suhartono mengusulkan agar Pemerintah Kota (Pemkot) Solo segera membenahi lingkungan sekitar perpustakaan kampung Dwija Premana agar anak-anak maupun muda mudi tertarik dan betah berada di ruang publik tersebut. Dia mengutarakan, Pemkot bisa mulai merapikan halaman perpustakaan dengan memplester ulang dan bila perlu sekaligus membuat taman bermain.

“Saya rasa kondisi sekitar perpustakaan yang kurang nyaman cukup memengaruhi minat warga untuk datang. Anak-anak tentu kurang tertarik datang ke perpustakaan kalau ternyata tempatnya tidak nyaman. Kelengkapan koleksi buku harus didukung dengan ketersediaan infrastruktur yang memadai agar perpustakaan semakin ramai dikunjungi,” jelas Suhartono.

Senada, warga RT 004/RW 011 Sudiyem, 58, menilai lingkungan sekitar perpustakaan kampung Dwija Premana mesti dibenahi. Menurut dia, yang dibutuhkan anak-anak di perpustakaan bukan hanya buku bacaan, tapi tempat yang nyaman untuk membaca maupun bermain dengan bebas. Selain taman hijau, Sudiyem menilai, perpustakaan kampung di Tipes perlu dilengkapi dengan berbagai wahana permainan outdoor.

“Kalau ada taman saya yakin perpustakaan akan lebih nyaman. Kalau sore, anak-anak kan suka pada nongkrong. Mereka sebenarnya bisa diarahkan untuk nongkrong di sekitar perpustakaan. Untuk itu sekarang perlu disediakan tempat yang nyaman di perpustakaan. Saya yakin mereka lama-kelamaan datang ke perpustakaan tidak cuma nongkrong, tapi juga membuka buku,” ucap Sudiyem.

Ditemui terpisah, Lurah Tipes, Suharudi, mengakui kondisi lingkungan sekitar perpustakaan kampung Dwija Premana butuh sentuhan lagi agar bisa lebih menarik pengunjung. Dia berkomitmen dalam waktu dekat akan berusaha untuk merapikan lagi halaman perpustakaan. Bukan hanya bagian luar, menurut Suharudi, perbaikan juga perlu terus dilakukan di bagian dalam, mulai penambahan koleksi buku dan pelayanan pengunjung.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya