SOLOPOS.COM - Kondisi lampu penerangan taman terlihat rusak di kompleks Stadion Siwedari, Solo, Rabu (2/3/2016). Kerusakan lampu penerangan di kompleks taman tersebut diduga akibat ulah oknum yang tidak bertanggung jawab. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Fasilitas publik Solo, sejumlah kerusakan terjadi di kawasan Stadion Sriwedari.

Solopos.com, SOLO–Berbagai fasilitas umum di Stadion Sriwedari Solo dalam kondisi rusak. Pantauan Solopos.com di lokasi, Rabu (2/3/2016) pagi, beberapa lampu taman di halaman Stadion Sriwedari dibiarkan tanpa penutup berbentuk bulat dan bohlam lampu. Kolam kecil di bagian taman juga kotor kurang terawat. Rumput-rumput di berbagai bagian taman di halaman Stadion Sriwedari juga mati terinjak-injak.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Koordinator Pengelolaan Stadion Sriwedari, Sriwidadi, mengakui berbagai fasilitas umum di Stadion Sriwedari rusak. Soal taman di halaman Stadion Sriwedari yang rusak, menurut dia, perbaikan dan perawatannya bukan hanya menjadi tanggung jawab UPTD Sarana Prasarana Olahraga Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Solo, melainkan juga Dinas Pertamanan dan Kebersihan (DKP) Solo.

Ekspedisi Mudik 2024

“Perawatan taman di halaman Stadion Sriwedari memang kurang maksimal. Pembenahan lampu dan kolam masih menjadi tanggung jawan DKP Solo. Pengelolaan kolam bahkan belum diserahkan kepada kami. Secara profesional, kami belum berhak merawat kolam,” kata Sriwidadi saat berbincang dengan Solopos.com di ruang kerjanya, Rabu (2/3/2016).

Sriwidadi menyampaikan rumput taman di halaman Stadion Sriwedari rusak karena aktivitas pengunjung pasar mobil setiap Minggu pagi hingga siang. Dia berencana mengamankan bagian taman dengan memasang pagar keliling setinggi 1 meter (m). Sriwidadi menyampaikan pengelola Stadion Sriwedari sudah mengajukan permohonan rehabilitasi taman agar bisa dilakukan pada tahun ini.

“Kami sudah mengajukan permohonan untuk pembenahan taman di halaman Stadion Sriwedari. Kami ingin mengubah taman menjadi lebih indah. Rumput dan taman bisa tumbuh. Kami berharap Pemkot Solo bisa memerhatikan pembenahan ini untuk meningkatkan kenyamanan,” jelas Sriwidadi.

Bukan hanya taman, Sriwidadi mengatakan fasilitas umum berupa toilet di Stadiun Sriwedari kini juga rusak. Selain saluran pembuangan air tidak lancar, menurut dia, infrastruktur toilet juga butuh perbaikan untuk meningkatkan kenyamanan. Sriwidadi berharap usulan pembenahan berbagai fasilitas umum di Sriwedari disetujui sehingga bisa dilaksanakan pada tahun ini.

“Toilet sudah lama rusak. Banyak keluhan datang dari pengguna Stadion Sriwedari. Kami sudah mengupayakan perbaikan, namun penggunaan toilet masih kurang nyaman. Kami berharap fasilitas umum tetap diperbaiki meski lahan Sriwedari masih dalam sengketa. Stadion Sriwedari bagian dari sejarah,” papar Sriwidadi.

Sriwidadi menambahkan dua lampu utama di bagian utara Stadion Sriwedari juga masih rusak. Kondisi tersebut membuat Stadion Sriwedari tidak bisa digunakan pada malam hari. Dia menyesalkan kerusakan lampu utama membuat banyak pihak kecele lantaran tidak bisa menggunakan Stadion Sriwedari untuk olahraga malam hari.

Sriwidadi mengutarakan bagian lapangan di Stadion Sriwedari sering becek setiap kali hujan. Dia membutuhkan sedikitnya pasir ladu sebanyak 20 truk untuk mencegah lapangan di Stadion Sriwedari becek parah. Sebagai informasi, tarif sewa penggunaan Stadion Sriwedari senilai Rp450.000 per dua jam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya