Solopos.com, SRAGEN — Pelayanan Perpustakaan Kabupaten Sragen tutup pada jam 12.00 WIB pada Senin-Kamis. Sedangkan pada Hari Jumat, pelayanan dibuka hingga pukul 11.00 WIB.
Setelah jam kunjungan Perpustakaan Sragen berakhir, semua lokasi dan tempat pelayanan pengunjung langsung disemprot dengan disinfektan. Penyemprotan dilakukan dengan botol kecil. Petugas menyemprot meja pelayanan, meja komputer, dan meja baca pengunjung di ruang tengah.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Aktivitas penyemprotan itu rutin dilakukan setelah jam kunjungan perpustakaan secara offline ditutup. Kabid Perpustakaan Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten (Dinas Arpuskab) Sragen Heni Setyowati mengatakan pelayanan perpustakaan di Sragen dilakukan secara offline dan online.
Baca juga: Heroik, Polisi di Sragen Membopong Ibu Hamil yang Jatuh di Jalan Berlubang
“Kalau ada yang datang mengantre di luar maka pengunjung yang sudah lebih dari satu jam diminta untuk bergantian kunjungan sehingga yang antre bisa masuk. Kalau tidak ada antrean maka tidak ada pembatasan jam kunjungan 1 jam itu. Rata-rata pengunjung perpustakaan per hari berkisar 20-30 orang,” katanya.
Protokol Kesehatan Ketat
Heni menerangkan protokol kesehatan di perpustakaan diterapkan secara ketat. Heni menempatkan dua petugas khusus, yakni satu orang bertugas di luar untuk memastikan pengunjung cuci tangan, memakai masker, dan memeriksa suhu badan.
Satu petugas lainnya berada di dalam perpustakaan untuk pelayanan pinjaman. Tempat duduk di dalam perpustakaan pun diatur dengan jaga jarak minimal 1 meter.
“Kami memberlakukan sif bagi dua petugas per hari. Dalam sepekan dibutuhkan 10 orang petugas karena setiap hari selalu berganti petugas. Semua itu sudah menjadi standar operasional prosedur (SOP) di perpustakaan ini,” ujarnya.
Baca juga: Alamak! Selepan di Gemolong Sragen Terendam Banjir 2 Jam, Segini Kerugiannya
Heni menerangkan protokol kesehatan yang sama juga diberlakukan di Perpustakaan Gemolong, Perpustakaan Gondang, dan perpustakaan Jenar. Kunjungan di Perpustakaan Sragen per bulan bisa sampai 400 orang, sama dengan kunjungan di Perpustakaan Gemolong.
“Kalau di Perpustakaan Gondang paling 300 orang per bulan. Di Perpustakaan Jenar lebih sedikit paling 100 orang per bulan. Petugas kami juga diberlakukan work from home [WFH] dan work from office [WFO],” katanya.
Baca juga: Dana Jamkesda Sragen Membengkak Rp7 Miliar Lebih Karena Ini