SOLOPOS.COM - RSUD Solo di Ngipang, Banjarsari (ilustrasi/JIBI/dok)

Solopos.com, SOLO–Krisis air bersih melanda Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Solo di Ngipang, Banjarsari, beberapa waktu terakhir. Akibatnya, pemenuhan kebutuhan air bersih kepada pasien hingga kini sedikit terhambat.

Direktur RSUD Solo, Willy Handoko, mengatakan kekurangan air bersih yang menimpa rumah sakitnya telah terjadi hampir sepekan terakhir. Penyebab krisis air ditengarai akibat kurang memadainya saluran pipa air bersih. Menurut Willy, ukuran saluran pipa penghubung di RSUD terlalu kecil. “Sehingga debit air yang dihasilkan pun tidak maksimal,” ujarnya saat ditemui wartawan di RSUD setempat, Rabu (22/1/2014).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sementara ini pihaknya meminta suplai bantuan dari pihak terkait menyikapi tersendatnya pasokan air bersih. Sebanyak empat hingga lima tangki air didrop di RSUD setiap harinya. Pihaknya berencana mengontak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Solo dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) untuk memberi bantuan air bersih tambahan. Terlebih, bulan depan RSUD berencana meningkatkan layanan medis dengan menambah 100 tempat tidur pasien. “Kami minta PDAM dan BPBD ikut membantu menanggulangi kendala ini,” tuturnya.

Di samping itu,pihaknya berencana membangun sumur bor untuk memaksimalkan penyediaan air bersih. Willy mengatakan pembuatan sumur tersebut akan disertai pembesaran pipa dan pengadaan alat penyedot air tanah. Pasalnya, ketersediaan air tanah di RSUD saat ini pun belum mampu memenuhi kebutuhan air bersih.

“Besok Jumat (24/1/2014) mesin pengebor sudah siap. Harapannya pekan depan suplai air semakin maksimal.”

Lebih jauh, pihaknya mengklaim permasalahan air tersebut tak terlalu menghambat pelayanan medis pasien. Willy mengatakan suplai air bersih dari PDAM selama ini masih cukup memadai.

Kepala pelaksana harian BPBD, Eko Nugroho, mengaku telah mengecek lokasi RSUD. Pihaknya siap memberi pendampingan untuk memecahkan problem air bersih di rumah sakit setempat. “Sudah kami cek dan ternyata masalah utamanya pada saluran pipa PDAM. Sudah kami sarankan untuk membuat sumur dalam,” ujarnya kepada solopos.com.

Lebih jauh, Eko menyarankan pemisahan tangki tandon air di RSUD. Selama ini, tandon berkapasitas total 14.000 liter itu masih menyuplai kebutuhan hidran dan MCK. “Idealnya dipisah untuk memperlancar aliran air,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya