SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Fasilitas difabel di Kota Jogja dikeluhkan, salah satunya sekolah yang menolak murid penyandang disabilitas

Harianjogja.com, JOGJA- Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Sugeng Mulyo Subono mengungkapkan aksesibilitas pendidikan bagi penyandang disabilitas sejauh ini diakuinya bukan semata-mata persoalan kurangnya sarana dan prasarana, namun lebih pada kurangnya penerimaan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ia mengakui masih ada sekolah yang belum siap menerima siswa difabel.

Ekspedisi Mudik 2024

Menurutnya, penyandang disabilitas itu berbagai macam, tidak memiliki kekurangan fisik yang sama. Banyak juga penyandang disabilitas yang mempunyai keahlian sama dengan siswa pada umumnya.

“Guru-guru reguler memang harus siap, tidak hanya perpangku pada guru bantuan [ketika ada siswa disabilitas],” tandas Sugeng, Senin (15/2/2015).

Saat ini DPRD Kota Jogja tengah membahas Raperda Disabilitas, bahkan raperda tersebut sudah direncanakan tahun lalu dan diharapkan bisa selesai dibahas tahun ini.

Sebelumnya, Ketua Badan Legislasi Daerah (Baleg) DPRD, Tatang Setiawan mengatakan pembahasan raperda itu sudah sering dilakukan dan dukungan dari berbagai pihak dianggap sudah cukup untuk dibahas.

Menurutnya, meski DIY sudah memiliki perda disabilitas, namun persoalan lokasi Kota Jogja berbeda sehingga perlu dibuatkan perda juga.

Penyandang disabilitas juga menganggap Perda DIY Nomor 4 Tahun 2012 tentang Perlindungan Hak Disabilitas belum sepenuhnya diimplementasikan. Minggu (14/2/2016) mereka melakukan aksi damai di gedung dewan DIY dan mendesak DPRD mengawasi implementasi perda tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya