SOLOPOS.COM - Bangkai pesawat yang jatuh dibalut terpal biru tertutup dievakuasi oleh petugas di area gedung PT Dirgantara Indonesia Bandung, Jawa Barat, Sabtu (29/9). Pesawat jenis Bravo 202 milik Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) jatuh saat melakukan manuver di udara pada acara Bandung Air Show 2012, pilot Marsekal Muda Purn Nurman Lubis dan asisten pilot Toni berada di dalam pesawat meninggal dunia. (Foto: Rachman/JIBI/Bisnis)

Bangkai pesawat yang jatuh dibalut terpal biru tertutup dievakuasi oleh petugas di area gedung PT Dirgantara Indonesia Bandung, Jawa Barat, Sabtu (29/9). Pesawat jenis Bravo 202 milik Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) jatuh saat melakukan manuver di udara pada acara Bandung Air Show 2012, pilot Marsekal Muda Purn Nurman Lubis dan asisten pilot Toni berada di dalam pesawat meninggal dunia. (Foto: Rachman/JIBI/Bisnis)

JAKARTA-Komite Nasional Keselamatan Transportasi memutuskan tidak melakukan investigasi kecelakaan pesawat latih AS-202 Bravo yang jatuh saat berakrobat di ajang Bandung Air Show 2012.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Tatang Kurniadi mengatakan keputusan itu menyusul pesawat latih AS-202 Bravo Reg. LM-2003 merupakan pesawat milik militer.

“Tidak diinvestigasi KNKT, pesawat FASI militer diinvestigasi FASI [Federasi Aero Sport Indonesia],” katanya dalam pesan singkat Minggu (30/9/2012).
Sesuai aturan, KNKT hanya menginvestigasi insiden serius hingga kecelakaan pesawat sipil baik komersial maupun nonkomersial di wilayah Indonesia.

Pesawat latih AS-202 Bravo yang diawaki Pilot Marsma TNI (Purn) Dr Norman T Lubis dan kopilot Capt. Toni Hartono jatuh di kawasan gedung Dinas Penelitian & Pengembangan TNI Angkata Udara, Sabtu (29/9).

Pesawat sempat terbakar sedangkan pilot dan kopilot sempat dilarikan ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Namun, tidak lama setelah tiba di rumah sakit kedua korban akhirnya tewas.

Setelah kecelakaan pesawat itu, Bandara Husein Sastranegara sempat ditutup sementara untuk penerbangan militer dan komersial selama 1 jam demi kelancaran evakuasi korban dan pesawat.

Komandan Lanud Husein Sastranegara sekaligus sebagai Ketua Penyelenggara Bandung Air Show 2012 Kolonel Umar Sugeng menyatakan pesawat latih dengan nomor regristasi LM 2003 buatan 1976 itu milik TNI AU. Kedua korban tewas tercatat sebagai anggota FASI Kota Bandung.

Bandung Air Show 2012 merupakan ajang yang kedua setelah digelar pertama kali pada 2010 untuk memperingati hari jadi Kota Bandung. Dalam hajatan pada 2010, pesawat Cessna Super Decathlon bernomor registrasi PK-NZP juga jatuh dan terbakar di landas pacu Bandara Husein Sastranegara.

Alexander Supelli, Pilot senior PT Dirgantara Indonesia, yang mengawaki pesawat naas itu akhirnya tewas setelah sempat dilarikan ke rumah sakit. Kecelakaan pesawat aerobatik pada Sabtu (29/9) seolah membangunkan kenangan buruk warga Bandung dengan kejadian 2 tahun silam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya