SOLOPOS.COM - Suasana lomba Fashion Show Pakaian dari Daur Ulang se-Kelurahan Kota Jogja, di Kebun Binatang Gembira Loka Rabu (18/6/2014).

Harianjogja.com, JOGJA-Ada saja ide peserta Lomba Fashion Show Pakaian dari Daur Ulang se-Kelurahan Kota Jogja dalam menciptakan pakaian. Dari 25 peserta yang berkompetisi, ada peserta yang memanfaatkan banner bekas menjadi jas. Ini kisahnya …

Dalam pelaksanaan Lomba Fashion Show Pakaian dari Daur Ulang se-Kelurahan Kota Jogja, Rabu (18/6/2014),
Arifah Murdowati mengenakan coat, sejenis jaket dengan panjang selutut. Coat yang ia kenakan berwarna gelap, dan bermotif gambar bola. Saat didekati, coat yang ia kenakan bukan berbahan flanell atau kulit, melainkan sejenis bahan flexi, yang digunakan untuk membuat x-banner (spanduk).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Ya, ini dari daur ulang bekas banner. Yang digunakan sewaktu ada Tim U-19 latihan di Jogja, saya lupa nama lapangannya. Tapi pakai ini gerahnya pol,” ujar Arifah sembari terus mengibaskan kertas, sebelum melenggok dalam lomba peragaan busana itu, Rabu (18/6/2014).

Arifah mengaku ide model busana yang dipakainya datang dari jas hujan yang kerap kali digunakan oleh polisi, yang bertugas di tengah hujan.

“Siapa tahu, dengan ide ini, betulan bisa dipakai sebagai jas hujan nanti. Kan ini [sambil menunjuk ke pakaian yang dikenakan] tahan air,” lanjutnya sambil tertawa.

Tak hanya Arifah yang hadir dengan pakaian kreasi daur ulang, melainkan ada 24 peserta lain, yang turut berpartisipasi dalam acara puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup (BLH) 2014 Kota Jogja di Kebun Binatang Gembira Loka tersebut. Peserta lain Rohayati, warga Kelurahan Bumijo, memilih mengenakan gaun pernikahan berwarna putih ungu, dengan konsep model gaun berekor (fish tail) menyapu tanah.

Gaun itu terbuat dari sekitar dua pak kantong kresek bekas, 50 potongan bibir gelas kemasan air minum mineral, 40 lembar bekas kemasan minuman ringan bubuk serta styrofoam sisa pembungkus buah pear. Semua bahan telah tersedia di bank sampah Rukun Warga 11.

“Saya bangga, senang bisa mengenakan pakaian hasil kreasi daur ulang. Bisa membantu melestarikan alam,” tutur Rohayati, didampingi Mujayakir, sang desainer sekaligus penjahit.

Tim juri yang berjumlah tiga orang, mengaku sempat kesulitan menilai hasil karya mana yang pantas menjadi pemenang.

“Saya lihat bagus-bagus ya. Tadi ada yang sama kreatifnya, indikator-indikatornya juga nilainya sama, bahan juga sama, itu agak susah menilainya. Jadi harus lebih teliti lagi,” ucap Triyanto, salah satu juri, yang berasal dari Tata Busana Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya