SOLOPOS.COM - Desainer muda Monique Gracia dan model peraga karyanya bertema East Meet West (Dok/JIBI/Solopos)

Fahion Show di The Sunan Hotel Hotel Solo dimeriahkan dengan karya salah satu desainer muda Solo.

Solopos.com, SOLO — Dalam rangkaian acara peluncuran menu baru di The Sunan Hotel Solo, ada acara fashion show, yang menampilkan karya desainer muda Solo, Monique Gracia. Tema yang diangkat dalam karya Moniq adalah East Meet West.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sosok desainer muda asal Colomadu, Karanganyar, Monique Gracia, yang lahir pada 27 Mei 1992 ini, sudah merancang puluhan busana dan telah mengikuti tujuh event untuk menunjukkan kepiwaiannya sebagai seorang desainer. Event tersebut antara lain ajang pameran Indonesia Fashion Week, Jogja Fashion Week, fashion show di The Sunan Hotel Solo dan lainnya.

“Aku mulai mendesain baju tahun 2012. Awal karier dulu aku ikut Jogja Fashion Week,” ungkap Moniq saat ditemui wartawan di Narendra Restauran The Sunan Hotel Solo, Kamis (5/3/2015).

Kecintaan Monique pada dunia fashion tak lepas dari masa kecilnya yang suka bermain boneka Barbie. Hal itu semakin kuat tertanam dalam diri Moniq ketika ia kuliah di Program Studi Desain Tekstil Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo sejak 2010.

Tak hanya mendesain busana, Moniq juga suka membuat aneka kerajinan tangan, tata rias, dan fotografi. Ia mengaku sangat puas jika bisa menampilkan karyanya secara keseluruhan dalam satu waktu. Salah satunya terlihat saat Moniq menampilkan satu karyanya saat peluncuran menu baru The Sunan Hotel Solo, Rawon Spaghetti.

Menyesuaikan dengan tema menu unik di The Sunan Hotel Solo, yaitu East Meet West, Moniq pun menampilkan karakter ketimuran lewat busana atasan model kebaya kutu baru dari bahan brokat berwarna cokelat muda. Busana lengan pendek itu dipadu rok pendek dari dari bahan tenun lurik dengan pewarna alam berwarna kuning muda.

“Model rok yang simpel ini menggambarkan karakter busana Barat yang modelnya cenderung simpel,” jelas Moniq.

Moniq melengkapi penampilan model peraga busananya dengan sabuk berwarna cokelat tua yang menggambarkan warna kluwak sebagai ciri khas makanan rawon. Sementara, spaghetti ditampilkan dengan aksesori rambut yang bentuknya seperti spaghetti, terbuat dari kertas daur ulang. Tak hanya itu, Moniq juga melengkapi penampilan model dengan sepatu higheels berwarna netral yang hiasannya terbuat dari kabel listrik bekas. Riasan di wajah sang model juga hasil polesan Moniq sendiri.

“Aku memang terbiasa membuat aneka kerajinan dari bahan bekas atau bahan sisa. Jadi ketika aku buat sesuatu lalu ada bahan sisanya, tidak kubuang tapi aku simpan. Suatu saat aku pakai bahan itu untuk membuat kerajinan tangan tertentu,” ungkap Moniq.

Meski saat ini Moniq sedang berusaha menyelesaikan kuliahnya, ia terus berkreasi di bidang desain. Ia berharap bisa segera menampilkan karyanya di ajang bergengsi Indonesia Fashion Week tahun mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya