SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO–Sebagai pemain lama, Batik Gunawan Setiawan yang berpusat di Kampung Batik Kauman terus berinovasi. Salah satunya dengan membuat karya baru yang bertujuan memenuhi kebutuhan fashion anak muda.

Mereka menggandeng tiga desainer muda, Dian Arto, Ranya, dan Sofia Gunawan untuk mewujudkan mimpi pengembangan batik di kalangan milenial.

Promosi Championship Series, Format Aneh di Liga 1 2023/2024

Kalau biasanya pattern batik dirancang untuk busana formal bergaya lama, kali ini digarap lebih kekinian. Mengaplikasikan potongan-potongan baru yang simpel dan menawan tanpa kehilangan kekuatan batik sebagai warisan budaya.

Modelnya beragam. Ada outer army look, jaket cowok yang terlihat nyentrik dengan kombinasi motif parang, sackdress sederhana dengan potongan krah bergaya sabrina, atau setelan busana formal berupa outer dan flare pants. Mereka mempresentasikan sekitar 12 karya. Beberapa terlihat nyentrik dengan alas kaki sneakers

Masing-masing desainer membawakan empat rancangan dengan bahan dasar batik cap dan tulis. Dian Arto membuat baju bertema Nature Flexible, Ranya menggarap busana bertema Local Simplicity, sedangkan Sofia Gunawan mengusung The Young Synergy Batik.

Nature Flexible diartikan sebagai kebebasan mengenakan batik. Dian membuat desain kekinian yang lebih fungsional. Satu pakaian bisa dikenakan untuk banyak momen mulai dari hangout hingga formal. Begitu juga dengan Ranya, dan Sofia. “Mengikuti tren zaman sekarang saja. Batik yang simple, memaksimalkan baju yang ada. Bisa dikenakan kapan saja, tinggal mix and match dari sepatu, aksesoris atau dompetnya,” terang Dian. 

Koleksi terbaru Batik Gunawan dirilis perdana saat acara Fashion & Luncheon di The Sunan Hotel Solo, Selasa (19/3). Didukung desainer Rori Wardana sebagai pengarah gaya, konsep peragaan busana yang dikemas dengan jamuan makan siang ala hotel bintang empat ini sekaligus dalam rangka launching outlet Batik Gunawan Setiawan yang bertempat di Arcadea 3 Lobby The Sunan Hotel Solo.

Gunawan saat jumpa pers mengatakan rancangan bertema milenial bakal melengkapi koleksinya yang selama ini identik dengan gaya lama. Dengan ini ia ingin batik semakin digemari kalangan muda. Karya ready to wear tersebut bakal diproduksi massal dan dipasarkan melalui outlet resmi maupun penjualan online.

“Kami memang menggandeng desainer-desainer muda. Kebetulan anak saya juga suka desain. Kami juga melibatkan desainer Solo lainnya untuk project ini. Dengan ini semoga batik semakin digemari para milenial,” kata dia.

General Manager The Sunan Hotel Solo Retno Wulandari mengatakan Fashion & Luncheon merupakan agenda rutin yang bertujuan memberi ruang bagi karya batik dan kain nusantara agar bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Sejumlah perancang busana ternama Kota Solo pernah menggelar event serupa di hotelnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya