SOLOPOS.COM - Ilustrasi digitalisasi produk usaha mikro, kecil, dan menengah. (Antaranews.com)

Solopos.com, BALI – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memproyeksikan bahwa nilai seluruh layanan digital perbankan (digital banking) pada tahun ini mampu mencapai Rp51.000 triliun atau tumbuh 26 persen dibandingkan 2021.

Sebagai catatan, nilai transaksi digital banking pada tahun lalu mengalami peningkatan 45,64 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp39.841,4 triliun. Pertumbuhan ini tidak terlepas dari meningkatnya preferensi masyarakat dalam berbelanja daring.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Seluruh layanan perbankan secara digital, bukan cuma bank digital, tahun ini diperkirakan naik 26 persen atau Rp51.000 triliun,” ucapnya dalam acara Festival Ekonomi Keuangan Digital, di Nusa Dua, Bali Senin (11/7/2022) seperti dilansir Bisnis.

Menurutnya, akselerasi keuangan digital Indonesia juga terlihat dari nilai transaksi lokapasar atau e-commerce yang sepanjang tahun ini diperkirakan naik 31 persen menjadi Rp536 triliun.

Sementara itu, Perry mengungkapkan kinerja uang elektronik diprediksi tembus hingga Rp360 triliun pada tahun ini.

Baca Juga: BRI Terus Dorong UMKM Naik Kelas, Ini Fungsi NIB bagi Usaha Kecil

“Melalui sinergitas dan kolaborasi yang sangat erat, Indonesia selamat dari pandemi Covid-19, dan antara lain sangat didukung oleh cepatnya ekonomi keuangan digital Indonesia,” tutur Perry.

Bank sentral juga mencatat bahwa transaksi keuangan digital masyarakat terus berkembang pesat. Per Mei 2022, nilai transaksi uang elektronik tumbuh 35,25 persen, sedangkan transaksi digital banking naik 20,82 persen.

Secara terperinci, nilai transaksi uang elektronik pada Mei 2022 mencapai Rp32 triliun atau tumbuh 35,25 persen (yoy).

Baca Juga: Ditunjuk Erick Thohir Jadi Dirut PT Inti, Ini Profil Edi Witjara

Adapun, nilai transaksi digital banking pada periode yang sama naik 20,82 persen yoy menjadi Rp3.766,7 triliun. Sementara itu, nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debit, dan kartu kredit juga mengalami peningkatan sebesar 5,43 persen menjadi Rp630,9 triliun.

Pertumbuhan ini berjarak cukup jauh dibandingkan capaian transaksi digital bank.

Di sisi lain, jumlah uang kartal yang diedarkan (UYD) pada Mei 2022 meningkat 8,97 persen yoy mencapai Rp927,6 triliun.

Perry mengatakan BI akan memastikan ketersediaan uang rupiah di seluruh Indonesia. Salah satunya lewat penguatan dan perluasan kerja sama dengan lembaga terkait distribusi uang rupiah ke daerah terluar, terdepan, dan terpencil. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul: Bos BI: Transaksi Digital Banking Tembus Rp51.000 Triliun Tahun Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya