SOLOPOS.COM - Petugas medis merawat pasien yang terinfeksi virus corona di Unit Perawatan Intensif (ICU) Rumah Sakit Scripps Mercy, di Chula Vista, California, Amerika Serikat, Selasa (12/5/2020).(JIBI/Solopos/Reuters)

Solopos.com, SOLO -- Biaya pengobatan pasien Covid-19 Indonesia tertinggi bisa mencapai Rp446juta.

Hal tersebut diungkap oleh Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI), Hasbullah Thabrany.

Promosi Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online

Cara Mengatasi Kulit Belang dengan Alami, Bisa Langsung Praktik!

Ia mengatakan dari survei menyebutkan biaya tertinggi pengobatan pasien Covid-19 di sembilan provinsi tertinggi mencapai Rp446 juta.

"Survei di sembilan provinsi di Indonesia untuk mengkaji biaya pengobatan Covid-19, menemukan biaya tertinggi mencapai Rp446 juta. Rata-rata dana yang dikeluarkan untuk mengobati satu pasien Covid-19 adalah Rp184 juta, dengan rata-rata lama perawatan 16 hari rawat inap," ujar dia dalam rilis yang diterima Solopos.com pada Senin (16/11/2020).

Rahasia Menghilangkan Ketiak Hitam dengan Cara Alami, Mau Coba?

Dengan biaya sebesar itu, penanganan Covid-19 juga berpengaruh terhadap APBN. Di mana pengeluaran negara mencapai Rp800 triliun untuk mengobati dan juga melakukan program pemulihan ekonomi imbas pandemi Covid-19.

Menurutnya, jika masyarakat disiplin melakukan gerakan 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) kerugian negara bisa ditekan. Selain itu, kasus Covid-19 pun juga akan menurun.

Motor dan Truk Kecelakaan di Paldaplang Sragen, 1 Orang Meninggal

"Apabila kita menggunakan masker kain yang bisa dicuci, biayanya sangat murah. Mungkin satu hari tidak sampai Rp5.000. Tapi begitu tertular Covid-19, katakanlah penghasilan kita satu hari Rp100.000, selama dirawat 15 hari saja, maka kita kehilangan satu setengah juta rupiah. Lebih baik kita mengeluarkan Rp5.000 sehari dan mengupayakan disiplin 3M daripada kehilangan satu setengah juta. Ini yang harus kita pikir panjang. Jangan hanya berpikir buat hari ini atau besok saja," ujar dia.

Maka dari itu, ia menekankan bahwa sebuah penyakit adalah musibah yang bisa dicegah. Kata dia pencegahan jauh lebih baik daripada pengobatan.

Karanganyar Zona Merah Covid-19, Begini Kata Bupati Juliyatmono

"Oleh karena itu, jangan gampang menyalahkan Tuhan kalau kita sakit. Tuhan tidak akan memberikan seseorang musibah atau pun pahala dan rezeki tanpa melihat sejauh apa usahanya. Jadi Covid-19 ini sebenarnya penyakit yang bisa dicegah melalui penerapan disiplin 3M. Apalagi kita tahu bahwa setelah sakit, kita tidak bisa bekerja," tambah dia.

Vaksin Lebih Murah

Jika dibandingkan dengan biaya pengobatan pasien Covid-19 yang cukup fantastis, biaya vaksin cenderung lebih murah.

"Vaksin sudah pasti lebih murah dibandingkan merawat atau mengobati. Dengan divaksin ini menguntungkan kita semua. Kita menjadi tidak terkena virus dan kita tidak menularkan virus kepada orang lain. Ini adalah amal karena mencegah orang lain jadi tidak kena musibah dari virus," urainya.

Tak Lolos Seleksi Perangkat Desa, Belasan Warga Kebonagung Madiun Protes

Senada dengan Hasbullah, Juru Bicara Satgas Covid-19. dr Reisa Broto Asmoro juga membenarkan hal tersebut. Cara yang paling murah mencegah penyakit adalah dengan vaksin dan juga 3M.

"Ternyata ada acara yang lebih murah mencegah terkena penyakit dengan vaksin. Dan sambil menunggu vaksin yang aman dan efektif, kita jaga kondisi tubuh kita, agar tetap sehat, disiplin menerapkan 3M yang dipraktikkan sebagai satu kesatuan sangat membantu meringankan beban kita dalam kondisi serba sulit di masa pandemi Covid-19," ucap Reisa, dalam kesempatan yang sama.

IDI Sebut Warga Kota Semarang Sulit Mematuhi Jaga Jarak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya