SOLOPOS.COM - Asap mengepul dari bangunan yang terbakar saat pasukan Filipina menyerang militan Maute yang menguasai Kota Marawi, Jumat (16/6/2017). (JIBI/Solopos/Reuters/Romeo Ranoco)

Korupsi di militer Filipina dan banyaknya senjata di pasar gelap menjadi pendukung bercokolnya militan pro-ISIS di Marawi.

Solopos.com, KUALALUMPUR — Ali Fauzi, bekas militan Indonesia yang pernah berperang di Mindanao dan juga adik pelaku bom Bali Mukhlas dan Amrozi, menyatakan Pulau Mindanao adalah satu-satunya tempat bagi ISIS untuk bisa berpijak karena begitu mudahnya lalu lintas senjata dan amunisi di pulau ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia menyatakan ISIS tidak akan bisa membangun pijakan di Indonesia dan Malaysia. Kini kelompok Maute dan sebuah faksi Abu Sayyaf, sedang merepotkan militer Filipina di Marawi. Dikenal sebagai pusat Islam, Marawi adalah kota berpenduduk mayoritas penduduk muslim di negara dengan 90% populasi beragama Katolik Roma.

“ISIS tak akan bisa membuat pijakan di Malaysia dan Indonesia,” kata Ali Fauzi, bekas anggota Jemaah Islamiyah kepada Channel News Asia. “Mereka [ISIS] kemungkinan terbesar mendirikan teritorinya di Filipina berkat senjata dan amunisi tersebar luas dan mudah sekali didapatkan di sini.”

Fauzi pernah membeli senjata dengan mudah di pasar gelap di Mindanao sewaktu bertempur untuk kaum separatis Front Pembebasan Islam Moro (MILF) dari 1994 sampai 1997, dan kemudian dari 2002 sampai 2006. Menurut Fauzi, kebanyakan senjata itu dijual oleh militer di pasar gelap.

“Saya mengetahuinya dari bekas kolega-kolega saya di MILF bahwa situasi seperti itu tidak berubah,” kata Fauzi.

Nasir Abas, bekas pemimpin Jemaah Islamiyah, juga pernah membangun kamp pelatihan paramiliter di Gunung Kararao di dekat Marawi. Seperti Fauzi, dia juga pernah dengan gampang membeli senjata di Mindanao.

“Waktu itu sejumlah tentara Filipina kabur karena takut bertempur. Kapan pun mereka kabur, mereka menjual senjata kepada penduduk setempat,” kata Nasir. “ISIS menyasar Marawi karena ini adalah kota bermayoritas muslim.”

Menurut sumber keamanan kawasan, militer Filipina dilanda korupsi akut, kurang koordinasi dan kurang motivasi bertempur melawan musuh. “Banyak kelemahan dalam pasukan keamanan Filipina, termasuk korupsi dan kurangnya motivasi bertempur,” kata sang sumber seperti dikutip Channel News Asia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya