SOLOPOS.COM - Korban pembunuhan di Dusun Ngroto, RT 003/RW 001, Desa Ngroto, Kecamatan Kismantoro, Wonogiri, Minggu (28/12/2020). (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI -- Polres Wonogiri mengungkap beberapa fakta pembunuhan terhadap seorang perempuan, warga Dusun Ngroto, RT 003/RW 001, Desa Ngroto, Kecamatan Kismantoro, Wonogiri, Minggu (27/12/2020).

Telah diketahui, korban pembunuhan yakni Siti Zulaikha, 34. Sedangkan pelaku pembunuhan yang ditemukan meninggal karena gantung diri, Senin (28/12/2020), yakni Yahmin alias Parlan, 57, warga Dusun Jaten RT 004/RW 006, Desa Ngroto, Kecamatan Kismantoro, Wonogiri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tuntut THR Dilunasi, Ratusan Karyawan Pabrik Pakaian Dalam di Klaten Mogok Kerja

Kapolres Wonogiri, AKBP Christian Tobing, mengatakan sebelum terjadi pembunuhan, Minggu sore, korban dan pelaku sempat bertengkar melalui via WhatsApp. Pasalnya, pertengkaran itu berawal dari penolakan korban terhadap ajakan pelaku untuk menikah.

"Korban itu diajak menikah, tapi tidak mau. Karena keduanya sudah berkeluarga semua. Selain itu korban juga tidak mau dijadikan istri kedua. Meskipun hubungan korban dan suami kurang harmonis," kata dia kepada wartawan, Selasa (29/12/2020) sore.

Fakta terbaru mengenai pembunuhan di Kismantoro Wonogiri itu terungkap berkat penelusuran di WhatsApp. Tobing mengatakan korban memiliki pria idaman lain atau yang kedua. Selain itu, setiap pelaku bertemu dengan korban dan mengajak berhubungan badan, korban selalu menolak.

Kondisi

Tobing mengatakan, setelah dibunuh, kondisi Siti sangat memprihatinkan. Berdasarkan hasil pemeriksaan, selain dibacok, ditemukan bekas pukulan benda tumpul di kepala korban. "Punggung kanan korban sobek. Kemudian jari kelingking tangan kanan korban patah. Ditemukan juga luka sobek di sekitar jari tengah tangan kiri korban," ungkap dia.

Tobing menjelaskan pelaku diduga sempat berniat melarikan diri setelah membunuh korban. Namun karena kerena terdesak dan takut diburu polisi, korban memilih pulang ke rumah.

Sejumlah Pemerintah Desa di Sukoharjo Tak Berani Bubarkan Hajatan yang Tak Indahkan Aturan

Setelah sampai di rumah, pelaku menitipkan handphone kepada istrinya. Kemudian pelaku menuju ke lokasi yang dia gunakan untuk bunuh diri. Saat pergi ia membawa racun serangga.

"Sebelum bunuh diri pelaku minum racun serangga itu. Karena bekas muntahan pelaku terdeteksi ada racun serangga. Botol racun juga ditemukan di sekitar lokasi," kata Tobing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya