SOLOPOS.COM - Ilustrasi belanja (JIBI/Harian jogja.com/Dok.)

Pasar online cukup besar yakni mencapai 6%.

Jakarta, Solopos.com – Sejumlah pengelola toko ritel menutup usahanya terutama di kota besar, sebut saja Matahari Department Store (MDS) dan Lotus Department Store. Namun bukan berarti daya beli masyarakat rendah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Perekonomian, Iskandar Simorangkir, mengatakan berdasarkan informasi dari dua pelaku e-commerce besar di Indonesia, pasar online cukup besar yakni mencapai 6%. Artinya ada pergerakan 6% konsumen dari yang biasa berbelanja konvensional (offline) ke online.

Ekspedisi Mudik 2024

“Daya beli masyarakat masih tetap tinggi. Pertumbuhan ekonomi triwulan I dan II masing-masing 5,01% dan triwulan III 5,06% masih didominasi oleh konsumsi yang menyumbang 4,93%. Namun barang yang dijual secara online kebanyakan adalah produk impor, produk lokal hanya 6,7% sehingga industri dalam negeri terpukul,” jelas dia saat berbicara di dalam acara Pelatihan Wartawan Daerah Bank Indonesia 2017 di Grand Sahid Jaya, Senin (20/11/2017).

Menurut dia, pengusaha dalam negeri harus mampu mengikuti perkembangan zaman dengan merambah pemasaran online. Kondisi ini tidak hanya terjadi di Indonesia tapi juga negara maju lain dimana pola belanja masyarakat berubah ke online.

Selain itu, ada perubahan konsumsi seiring dengan meningkatnya pertambahan pendapatan masyarakat, yakni dari nonleasure ke leasure. “Pertumbuhan nonleasure tercatat 4,67% sedangkan leasure 9,21%. Perubahan ini karena semakin tinggi pendapatan seseorang maka spending money lebih banyak untuk aktualisasi diri,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya