SOLOPOS.COM - Ilustrasi garis polisi (polri.go.id)

Solopos.com, YOGYAKARTA -- Teka-teki terkait meninggalnya mahasiswa UGM asal Kalideres, Jakarta Barat, Stanley Heryanto, 21, di indekos Jl. Cokrodipuran, Kalurahan Ngupasan, Kemantren Gondomanan, Kota Yogyakarta, terungkap.

Saat mahasiswa UGM ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, terdapat tabung oksigen dan kepala jenazah terbungkus plastik. Sejumlah fakta pun terungkap terkait penemuan jenazah korban.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

1. Tak Ditemukan Tanda Kekerasan

Polisi pun menjelaskan terkait kantong plastik yang membungkus kepala korban saat meninggal dunia. Dari hasil penyelidikan sementara, polisi menduga Stanley meninggal karena sakit karena tidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban.

"Infonya korban MD (meninggal dunia) karena sakit. Dan belum ditemukan tanda kekerasan," kata Kasubbag Humas Polresta Yogyakarta AKP Timbul, Jumat (12/2/2021), dilansir detik.com.

Ekspedisi Mudik 2024

2. Fungsi Kantong Plastik

Lebih lanjut, dia menjelaskan kantong yang menutupi kepala Stanley adalah alat bantu pernapasan.

"Plastik yang ada di kepala itu alat bantu pernapasan," jelas Timbul.

Baca juga: Picu Polemik, MUI Minta SKB Seragam Direvisi

Terkait riwayat penyakit yang diderita korban, Timbul mengaku belum mengetahui secara detail. Pasalnya untuk menentukan hal tersebut memerlukan pemeriksaan medis lebih lanjut.

3. Berawal Bau Menyengat

Sebelumnya, Timbul menjelaskan kejadian berawal saat penjaga kos hendak ke dapur yang berada di lantai 3 dan mencium bau menyengat pada pukul 09.00 WIB, Kamis (11/2/2021). Setelah mendapati salah satu kamar yang terkunci dari dalam di lantai 3, penjaga kos lantas menghubungi rekannya untuk memastikan dari mana sumber bau menyengat tersebut.

"Kemudian saksi 1 dan 2 menghubungi saksi 3 dan ada pukul 09.30 WIB saksi 3 datang ke TKP lalu naik ke lantai 3 untuk membuka pintu kamar no.07. Setelah dibuka, ketiganya mendapati kondisi korban sudah dalam kondisi melepuh dan mengeluarkan bau menyengat," kata Timbul saat dihubungi wartawan, Kamis (11/2/2021).

Baca juga: 5 Perguruan Pengkot Forki Solo Kompak Usung Calon Tunggal

Kemudian pada pukul 10.00 WIB, ketiga saksi melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Gondomanan. Selanjutnya pada pukul 10.53 WIB polisi mendatangi TKP bersama petugas medis.

"Di dalam kamar ditemukan tabung oksigen, kepala korban terbungkus plastik," ucapnya.

4. 5 Hari Tak Keluar Kamar

Selain itu, dari keterangan penjaga kos ternyata korban selama 5 hari tidak keluar kamar. Tak hanya itu, sekitar 7 hari yang lalu salah satu saudara korban yang mengaku dari Jakarta menjenguk.

"Kemudian melakukan evakuasi korban untuk dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan visum," katanya.

5. Mahasiswa FMIPA

Diwawancarai terpisah, Kepala Bagian Humas dan Protokol UGM Iva Ariani membenarkan jika Stanley merupakan salah satu mahasiswa aktif di UGM, yakni mahasiswa Fakultas MIPA UGM Jurusan Ilmu Komputer.

"Iya benar almarhum adalah mahasiswa FMIPA UGM jurusan Ilmu Komputer," kata Iva saat dihubungi wartawan, Jumat (12/2/2021).

6. Jalur Prestasi

Dari penelusuran, Stanley diketahui pernah tinggal bersama orang tuanya di RT 16 RW 09 Citra Garden 1, Kalideres, Jakarta Barat. Ketua RT 16, Iwan Soebagyo, membenarkan bahwa Stanley adalah salah satu warganya.

Iwan juga mengetahui bahwa Stanley adalah mahasiswa UGM. Menurut Iwan, Stanley diterima di UGM via jalur prestasi.

"Pihak UGM itu pernah survei ke sini. Bertanya apa Stanley warga sini? Betul warga saya. Pas mau kuliah, pake jalur prestasi, nggak bayar apa-apa katanya. Dari SMA lulus, nilai sekolahnya tinggi. Makanya masuk UGM itu jalur prestasi diterima, karena memang pintar anaknya," ujar Iwan saat ditemui di lokasi, Jumat.

Hanya, keluarga Stanley sudah pindah dari rumahnya sejak beberapa tahun yang lalu. Iwan hanya mengetahui orang tua Stanley pindah ke Medan, Sumatera Utara.

7. Sosok Pendiam

Masih menurut Ketua RT 16 RW 09 Citra Garden 1, Kalideres, Jakarta Barat, Iwan Soebagyo, Stanley adalah sosok yang pendiam. Stanley juga jarang ke luar rumah.

"Anaknya jarang kelihatan, jarang ngobrol sama tetangga. Sekolah, pulang, masuk rumah. Begitu," kenangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya