SOLOPOS.COM - Kondisi rumah Abdullah yang hancur terdampak ledakan berantai 205 petasan jumbo di Desa Sukorejo Wetan, , Selasa (11/5/2021) (Istimewa)

Solopos.com, TULUNGAGUNG -- Dua pemuda yang tewas akibat ledakan petasan di Tulungagung, Jawa Timur, yakni M Asrori, 25, dan Nuzul Ilham, 21, kondisinya mengenaskan. Sekujur tubuh mereka mengalami luka bakar. Mereka sempat menjalani perawatan di rumah sakit sebelum mengembuskan napas terakhir.

"Dua korban meninggal saat mendapat perawatan intensif di unit Red Zone IGD RSUD dr Iskak. Kondisinya terus memburuk akibat luka bakar hingga 50 persen di sekujur tubuh. Terutama yang paling parah di bagian paha, selangkangan dan tangan," tutur Kasi Humas RSUD dr Iskak Tulungagung, Moch Rifai, Selasa (11/5/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Asrori yang kondisinya paling buruk meninggal lebih dulu pada Selasa dini hari pukul 02.05 WIB. Sementara Nuzul Ilham menyusul sejam berikutnya, sekitar pukul 03.15 WIB. Asrori dan Ilham merupakan dua dari sembilan korban ledakan petasan di Tulungagung pada Senin (10/5/2021) malam.

Baca Juga: Petasan Meledak Saat Diracik, 2 Warga Tulungagung Meninggal dan 7 Terluka, Warga Bungkam

Ekspedisi Mudik 2024

Saat ini masih ada dua korban ledakan petasan yang kondisinya kritis dan mendapat penanganan kedaruratan medis di unit Red Zone IGD RSUD dr Iskak.

Sementara tiga korban lainnya yang mengalami luka bakar masih diobservasi dan ditangani di bagian Yellow Zone IGD. "Untuk dua korban yang luka ringan dan kondisinya stabil sudah diizinkan pulang per pagi ini," terang Rifai.

Total korban ledakan petasan yang masuk IGD RSUD dr Iskak sebelumnya ada sembilan orang. Empat korban masuk bagian Red Zone karena kondisi kritis, dan lima lainnya ditangani di Yellow Zone dan Green Zone, sesuai tingkat keparahan luka bakar yang diderita masing-masing korban.

205 Petasan

Insiden terjadi diperkirakan sekitar pukul 20.00 WIB. Saat itu, M Asrori dan belasan pemuda lain sedang menyelesaikan tahap akhir pembuatan petasan berukuran jumbo dengan lingkar seukuran pipa empat dim (lingkar sekitar 10-15 sentimeter) di rumah Abdullah, warga Desa Sukorejo Wetan, Kecamatan Rejotangan.

Baca Juga: 5 Gaya Cantik Yuni Rahma: Istri Bupati Nganjuk yang Juga Penyanyi

Nahas, salah satu petasan yang dalam proses penutupan pangkal sumbu tidak sengaja meledak dan memicu ledakan ratusan petasan lainnya.

Petasan-petasan besar itu telah dibuat/diproduksi sejak awal puasa. Sebagian dari petasan itu sudah ada diuji coba. Sisanya masih ada 205 buah.

Rencananya, petasan-petasan besar itu akan diledakkan pada malam terakhir Ramadhan dan pada pagi hari setelah Salat Id. Para korban yang mengalami luka bakar sempat dilarikan ke salah satu rumah sakit swasta di wilayah Ngunut, Tulungagung.

Namun karena kondisi para korban yang buruk, mereka akhirnya langsung dirujuk di RSUD dr Iskak Tulungagung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya