SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Isu liar muncul seiring kian dekatnya Pilpres 2019. Salah satunya ada orang yang mencoba mempertanyakan pendidikan dan ijazah Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menanggapi isu itu, SMAN 6 Surakarta–yang merupakan salah satu almamater Jokowi–angkat bicara dan menegaskan bukti bahwa Jokowi adalah alumni sekolah tersebut.

SMAN 6 Solo menegaskan hingga saat ini masih menyimpan ijazah Jokowi sebagai salah satu dokumentasi sekolah. “Kami ada buku induk sekolah, dan kalau ada yang menanyakan lulusan kami, ya kami menyediakan data selengkap-lengkapnya,” kata Kepala SMAN 6 Surakarta Agung Wijayanto di Solo, Kamis (17/1/2019).

Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo

Agung mengatakan salinan ijazah yang disimpan oleh sekolah tersebut merupakan terbitan SMAN 6 Solo. Meski demikian, pada saat Joko Widodo lulus sekolah, yaitu pada 1980, sekolah tersebut bernama Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan (SMPP).

“Untuk cap sekolah juga masih menggunakan SMPP, tetapi di dalam kurung sudah SMA 6,” katanya.

Menurut dia, sekolah tersebut berdiri pada 1975. Meski belum menggunakan nama SMA, sekolah tersebut sudah menerapkan kurikulum pendidikan SMA. “Selanjutnya, pada tahun 1985 SMPP berganti nama menjadi SMA 6 Solo. Seluruh SK-nya kami simpan,” katanya.

Dia mengatakan penggantian nama sekolah dari SMPP menjadi SMAN 6 Solo diatur dalam SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 353/0/1985 tentang Perubahan Nama Sekolah. Sebelum berganti nama, pendaftaran masuk siswa baru SMAN 6 Solo masih menjadi satu dengan SMAN 5 Solo.

“Lalu jumlah siswanya dibagi menjadi dua dengan SMPP, sesuai urutan kelas. Pak Jokowi kebetulan masuk yang SMPP. Beliau masuk tahun 1976. Pada saat itu kan ada perubahan tahun ajaran, dari bulan Januari ke Juli jadi angkatannya Pak Jokowi di SMA sampai 3,5 tahun,” katanya.

Menanggapi isu liar di media sosial, dia menegaskan bahwa fakta Joko Widodo sebagai lulusan SMAN 6 Solo tidak perlu diperdebatkan lagi. Hal ini karena ada banyak fakta yang menguatkan kebenaran tersebut.

“Saya ingat, dulu tahun 2015 saat Hari Guru, Pak Jokowi diberikan kejutan berupa kedatangan para guru, termasuk guru SMA-nya ke Istana. Kami waktu itu juga kebagian mendata siapa saja yang menjadi guru beliau saat masih sekolah di sini. Itu sudah menjadi satu bukti,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya